Kadis Pariwisata dan Kebudayaan Merauke Gagas Program Kampung Wisata

Pemerintahan911 views

Merauke, Suryapapua.com– Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Merauke, Benhur Rentandatu menggagas program kampung wisata yang dimulai di kawasan perbatasan RI-PNG.

Sedianya kampung wisata kategori rintisan itu, difokuskan di empat kampung yakni Wasur Kampung, Rawa Biru, Yanggandur serta Sota.

Hal itu disampaikan Rentandatu saat ditemui Surya Papua diruang kerjanya Jumat (26/5). Menurutnya, rencana lounching akan dilakukan Bupati Merauke, Romanus Mbaraka yang berlangsung akhir bulan depan dengan fokus disatu titik atau tempat.

“Saya belum menentukan tempat atau kampung yang akan dilakukan lounching oleh Pak Bupati Merauke. Karena harus diskusi dengan staf terlebih dahulu,” ujarnya.

Dikatakan, alasan mendasar dirinya mencoba memulai ‘menelorkan’ program dimaksud, karena dari 179 kampung di Kabupaten Merauke, belum ada pengakuan tentang kampung wisata.

Rentandatu menjelaskan, kampung wisata itu terdiri dari empat kategori yakni rintisan, berkembang, maju serta mandiri. “Kita di Merauke  belum satupun diakui dalam kategori dimaksud.  Jadi saya mencoba menggagas untuk memulai terlebih dahulu di empat kampung  dengan kategori kampung wisata kategori rintisan,” ungkapnya.

Setelah empat kampung, menurutnya, baru diikuti kampung lain yang memiliki potensi pariwisata. “Kenapa saya jalankan program ini, karena di daerah lain pariwisatanya sangat maju. Jadi ketika sudah berjalan, tentu ada kemandirian dan impact sangat besar kepada perekonomian rakyat,” katanya.

Jadi, lanjut dia, ketika kampung wisata di Kabupaten Merauke didorong secara baik dan kontinyu, akan mendatangkan juga peningkatan jumlah wisatawan. Apalagi daerah ini sudah otonom baru dengan hadirnya Provinsi Papua Selatan, sehingga peluang pasar harus dijemput.

Lebih lanjut Rentandatu menjelaskan, khusus Wasur Kampung  difokuskan kepada pengembangan wisata alam, religi serta budaya. Sedangkan Kampung Rawa Biru  lebih fokus kepada pengembangan wisata air. Namun harus ditata serta diatur baik, karena air bersih disana merupakan sumber kehidupan warga kota.

Sedangkan Kampung  Yanggandur lebih difokuskan kepada pengembangan wisata kreatif. “Ya kita tahu bahwa Yanggandur menjadi satu-satunya penghasil  madu pokos,” ujarnya.

Lalu terakhir Kampung Sota, semua orang tahu bahwa menjadi titik  perbatasan RI-PNG dan  mempunyai magnet tersendiri untuk dikunjungi orang dari berbagai daerah.

Penulis : Frans Kobun

Editor   : Frans Kobun

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *