USAI kaugembungkan pipi,
puisi-puisiku menjadi lebih sederhana
daripada saat kupandangi luar jendela
menyaksikan masa-masa tua
Puisi-puisiku rutin menanyakan
sapaan noktah di matamu
pada pelataran hari-hari ini
menyemai suara jatuhan hujan
menyuguhi jeda pada setiap kepulangan
yang terdengar selaik gesekan biola
pun bunyi-bunyi manja
memandikan banyak detik
pula detak
Usai aku menulis apapun tentang kau,
sedikit saja, hanya goresan kecil
barulah aku sadar, sebuah puisi romantis
di antara puisi-puisiku baru saja tercipta.
(**)
Penulis : Andi Wirambara
Alamat : Malang, Jawa Timur