Merauke, Suryapapua.com– Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Merauke, Fidelis Nggol memberikan klarifikasi sekaligus penegasan terkait pernyataan bahwa Satgas Pamtas Kewilayahan Yonif 125-51- Si’mbisa Pos Wanam melaksanakan kegiatan belajar mengajar di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Wanam, Kampung Wogikel, Distrik Ilwayab, Kabupaten Merauke, Provinsi Papua Selatan, lantaran guru tidak berada di tempat, sesungguhnya tidak benar.
“Saya minta agar pemberitaan yang ditulis, diklarifikasi. Sesungguhnya dan yang benar adalah kehadiran prajurit TNI di dalam kelas, hanya sebatas memberikan pengetahuan kepada anak didik di SDN Wanam tentang Peraturan Baris Berbaris (PBB),” tegas Fidelis kepada Surya Papua diruang kerjanya Senin (29/04/2024).
Prajurit TNI dalam ruangan kelas, demikian Fidelis, bukan melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Mereka hanya sebatas membantu memberikan materi sehubungan dengan PBB kepada anak didik.
“Sekali lagi saya perjelas bahwa kehadiran prajurit TNI di ruangan kelas, bukan mengajar. Itu semata-mata membantu memberikan PBB untuk nantinya dipraktekan di luar sekolah (lapangan;red),” ungkapnya.
Lebih lanjut Fidelis menjelaskan, SDN Wanam adalah salah satu sekolah contoh dan menjadi tolak ukur sekolah-sekolah lain di wilayah Distrik Ilwayab, Kabupaten Merauke.
“Kenapa saya bilang SDN Wanam menjadi contoh, karena kepala sekolahnya, Sebastiana Kahol bersama para guru-gurunya selalu berada di tempat tugas. Mereka ada setiap hari di sekolah pada saat kegiatan belajar mengajar berlangsung,” tegasnya.
Lalu, lanjut dia, pada tahun ajaran baru maupun akhir, guru-guru di SDN Wanam tak pernah terlambat. Bahkan banyak guru tidak pulang ke kota kalau ada liburan. Mereka menghabiskan waktunya di Wanam-Ilwayab.
“Jadi, berita yang dinaikkan bahwa proses belajar mengajar di SDN Wanam tidak berjalan karena gurunya tidak berada di tempat, itu tidak sesuai fakta di lapangan. Olehnya, harus diklarifikasi kembali agar menjadi lebih jelas,” pintanya.
Fidelis mengaku pernah bertugas di Ilwayab dan mengetahui persis kalau kegiatan belajar mengajar di SDN Wanam kontinyu berjalan setiap hari, karena para gurunya selalu berada di tempat.
“Bahkan kalau masyarakat disana melihat kegiatan belajar mengajar di sekolah itu tidak berjalan, mereka langsung menegur gurunya,” jelas dia.
Intinya, kata Fidelis, para guru di SDN Wanam, benar-benar melaksanakan tugas serta tanggungjawab membimbing serta mendidik anak-anak tiap hari di sekolah.
Dalam kesempatan tersebut, Fidelis meminta agar kedepan, jurnalis jelih dalam melihat dan mengecek informasi yang benar dan sesuai di lapangan, agar tidak membuat gaduh para guru, terutama masyarakat di Kabupaten Merauke.
Penulis : Frans Kobun
Editor : Frans Kobun