Merauke, Suryapapua.com– “Saya tetap meyakini bahwa Gubernur Papua Selatan, Apolo Safanpo akan menentukan pilihannnya paling tepat kepada Putra Asli Papua Selatan yang lahir-serta dibesarkan dalam iklim-cultur birokrasi berkarakter Papua Selatan.”
Hal itu disampaikan Dosen Hukum Tata Negara (HTN) Universitas Negeri Musamus, Burhanuddin Zein kepada suryapapua.com Jumat (20/06/2025).
Pernyataan Zein tersebut setelah tiga nama resmi diumumkan Pansel Sekda Papsel diantaranya Ferdinandus Kainakaimu, (Sekda Mappi), Micahel Rooney Gomar (Staf Ahli Bidang Pengembangan Otonomi Khusus Provinsi Papua Selatan) dan Petrus Mahuze (Asisten Administrasi Umum) Provinsi Papua Pegunungan.
Gubernur Safanpo, lanjut Zein, agar tetap menjungjung tinggi amanah perjuangan Orang Asli Papua Selatan yakni mengangkat harkat dan martabat OAPS dalam jajaran birokrasi dilingkungan Pemerintah Provinsi Papsel.
“Hal ini perlu saya ingatkan sebagai salah satu pejuang terbentuknya Provinsi Papua Selatan,” ujarnya.
“Silahkan buka dokumen-dokumen pengusulan Provinsi Papua Selatan, termasuk rekam jejak digital perjuangan,” tegasnya.
Dimana, menurut Zein, alasan paling fundamental melandasi perjuangan pembentukan provinsi sendiri di wilayah Selatan Tanah Papua adalah mengangkat harkat-martabat Orang Asli Papua Selatan.
Salah satunya dalam birokrasi pemerintahan daerah yang selama itu dirasakan tidak diperlakukan secara proporsional oleh pemerintah Provinsi Papua.
Buktinya, jelas dia, banyak pejabat birokrasi Orang Asli Papua Selatan yang kariernya hanya berhenti di Kabupaten Merauke. Hal inilah yang disebut sebagai amanat Perjuangan Orang Asli Papua Selatan.
“Setelah Provinsi Papua Selatan terbentuk, maka kita semua yang hidup di atas tanah damai penuh berkah ini, wajib menjaga keharmonisan—keseimbangan dengan tetap saling hormat-menghormati dan senantiasa menjunjung tinggi motto hidup bersama. Dimana bumi dipijak di situ langit dijunjung,” pintanya.
Zein menambahkannya, semua wajib bersyukur karena atas kekuatan dan doa bersama kepada Tuhan yang Maha Berkehendak, lalu direstui leluhur Tanah Malind, Tanah Muyu-Mandobo, Tanah Mappi dan Tanah Asmat, akhirnya dari tiga calon dimaksud, ada satu sosok Putra Asli Papua Selatan yang telah dinyatakan kualifaid lulus seleksi, setelah memenuhi sejumlah persyaratan yang disyaratakan peraturan perundang-undangan.
Penulis : Frans Kobun
Editor : Frans Kobun