Merauke, Suryapapua.com– Puluhan petugas cleaning service, security dan sopir ambulance di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Merauke yang melakukan aksi mogok kerja pekan lalu, sesungguhnya hanya ingin mendapat kepastian apakah mereka masuk dalam formasi 600 untuk diangkat menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) atau tidak.
“Betul ada laporan dari Direktur RSUD Merauke, Ignatius Mario dan saya langsung ke sana melakukan dialog bersama mereka,” ungkap Bupati Mbaraka kepada wartawan, kemarin.
Sebenarnya, jelas Bupati Mbaraka, mereka hanya perlu mendapatkan kejelasan tentang statusnya, apakah masuk formasi 600 atau tidak. “Saya ingin sampaikan bahwa mereka yang melakukan aksi itu, ada yang namanya sudah saya akomodir dalam formasi, hanya mereka tidak tahu,” ujarnya.
Saat dilakukan dialog, jelasnya, semuanya tetap akan bekerja sebagaimana biasa sebagai sopir, cleaning service maupun security.
“Banyak hal saya sampaikan kepada mereka dan semuanya menerima dengan baik. Lalu kembali melaksanakan tugas serta tanggungjawab sebagaimana biasa,” katanya.
Penulis : Frans Kobun
Editor : Frans Kobun