Merauke, Suryapapua.com– Bupati Merauke, Romanus Mbaraka mengungkapkan, rancangan undang-undang untuk pemekaran sejumlah wilayah, baru saja disetujui badan legislasi (Baleg) DPR RI.
Setelah dari itu, akan diproses rancangan undang-undang dan kemudian menjadi suatu daerah otonom baru, termasuk di dalamnya Provinsi Papua Selatan. Olehnya mohon doa serta dukungan seluruh masyarakat, agar proses berjalan lancar dan direalisasikan.
Hal itu disampaikan Bupati Mbaraka ketika memberikan sambutan pada kegiatan gabungan organisasi wanita (GOW) di auditorium kantor bupati Senin (11/4) yang dihadiri Wakil Bupati, H. Riduwan serta Ketua Tim Penggerak PKK, Imelda Carolina Mbaraka serta tamu undangan lain.
“Saya ingin sampaikan agar semua dalam ruangan yang sedang mengikuti kegiatan, dapat mengetahui proses atau pentahapan. Jangan kamu semua berpikir saya sedang kampanye untuk maju menjadi calon gubernur Provinsi Papua Selatan,” tegasnya.
Namun demikian, lanjut Bupati Mbaraka, jika ingin maju menjadi calon gubernur, itu hak sebagai warga negara Indonesia. “Lalu saya juga anak negeri, sehingga berhak mencalonkan diri,” tegasnya.
Sehubungan pro kontra penolakan hadirnya PPS, pihaknya meminta semua orang tak menolak. “Hadirnya daerah otonom baru, bukan untuk kepentingan pribadi saya,” ujarnya.
Jika ada yang selalu berteriak M, silahkan saja. Tetapi perlu diingat bahwa hari ini Papua harus bertumbuh. Karena dunia lagi bertumbuh, lalu wilayah Selatan juga harus tumbuh.
“Sudah tak ada lagi dunia yang enklaf dan tak ada lagi dunia terisolir. Boleh lihat orang jalan kaki, dengar bunyi motor, namun di zaman digital, dunia sudah kecil dalam genggaman handphone dan computer. Sampai kapan mengklaim anda tertinggal dan terisolir?,” tegasnya.
Orang sekarang, jelasnya, sudah perang menggunakan drone, tak lagi tentara menyerang secara langsung.
“Olehnya Papua harus tumbuh. Mesti kita bersyukur kepada pemerintah pusat bahwa dengan diberikan otonomi berupa provinsi, kewenangan kita bertambah, anggaran juga bertambah serta pertumbuhan ekonomi rakyat nanti,” katanya.
Beberapa hari lalu, lanjut Bupati Mbaraka, ia menyampaikan kepada sejumlah mahasiswa orang asli Papua, sampai kapan berteriak tertinggal dan tertindas? Ingat bahwa dunia sedang menuju digitalisasi serta aplikasi.
“Bagaimanapun juga kita harus tumbuh. Tak mungkin tertinggal begini terus,” ungkapnya.
Penulis : Frans Kobun
Editor : Frans Kobun