Usia Masih ‘Seumur Jagung,’ KBK KAME Buat Gebrakan Gelar Diskusi Panel Pendidikan

Laporan Utama374 views

Merauke, Suryapapua.com– Usia Kaum Bapak Katolik (KBK) Keuskupan Agung Merauke (KAME) belum  setahun, namun berbagai gebrakan dan terobosan baru telah dilakukan.

Salah satunya adalah diskusi Panel Pendidikan yang berlangsung di Corein hari ini Sabtu (04/05/2024) dengan menghadirkan tiga pembicara handal  yakni Ketua Yayasan Pendidikan Persekolahan Katolik (YPPK) KAME, Pastor  Aloysius Kelbulan, Pr, Rektor Universitas Negeri Musamus (Unmus), Betaus Tambaip serta Asisten I Setda Provinsi Papua Selatan, Agustinus Joko Guritno bersama moderatornya Yohanes Kilok, MTB.

Lalu peserta  yang hadir dalam diskusi mencapai kurang lebih 100 orang dengan perwakilan dari KBK di setiap paroki dalam wilayah Kevikepan Merauke, juga utusan KBK Tanah Merah, Kabupartren Boven Digoel serta perwakilan PMKRI, Icakap, WKRI serta beberapa organisasi Katolik lainnya.

Kegiatan dmaksud dibuka secara resmi oleh Ketua Umum KBK Keuskupan Agung Merauke, Lambertus Fatruan dengan pemukulan tifa.

Ketua Panitia Panel Diskusi, Krispinus Palobo – Surya Papua/Frans Kobun
Ketua Panitia Panel Diskusi, Krispinus Palobo – Surya Papua/Frans Kobun

Sementara thema yang diusung dalam diskusi yakni Kaum Bapak Katolik yang terlibat berpartisipasi memajukan pendidikan keluarga, gereja dan masyarakat.

Ketua Panitia Diskusi Panel Pendidikan, Krispinus Palobo dalam laporannya mengatakan, hari ini KBK membuat suatu sejarah  melakukan panel  pendidikan menghadirkan tiga pembicara hebat serta  peserta dari perwakilan organisasi Katolik maupun KBK paroki-paroki.

“Apa yang dilakukan ini, adalah bagian dari pelaksanaan program kerja pengurus KBK KAME, khususnya di bidang pendidikan serta pelatihan,” ungkap Pinus, panggilan akrabnya.

Sedangkan tujuan kegiatan Panel Diskusi yakni menghimpun ide, gagasan serta berbagai  pemikiran untuk diseimbangkan bagi kemajuan pendidikan di Provinsi Papua Selatan, terutama Pendidikan Katolik.

“Nanti kita akan dengan penjelasan Ketua YPPK Keuskupan Agung Merauke. Selain itu juga dari Pemerintah Ptovinsi Papua Selatan yang akan berbicara tentang peran pemerintah sebagai mitra strategis engembangan  pendidikan berbasis masyarakat. Kita harapkan pemerintah memberikan peran sungguh-sungguh nyata demi kemajuan pendidikan,” pintanya.

Ketua Umum KBK KAME bersama Ketua YPPK sedang pukul tifa bersama – Surya Papua/Frans Kobun
Ketua Umum KBK KAME bersama Ketua YPPK sedang pukul tifa bersama – Surya Papua/Frans Kobun

Lalu ada pemateri dari Rektor Unmus, Beatus Tambaip yang mengupas tentang pendidikan dari sisi keluarga. Dimana peran keluarga sebagai pendidik utama dalam keluarga, , sehingga dapat sejalan dengan motto KBK.

Lebih lanjut Pinus mengungkapkan, diharapkan setelah panel diskusi, ada rekomendasi dihasilkan bersama secara komplit apa yang menjadi pergumulan YPPK selama ini.

“Ya, tidak mungkin YPPK jalan sendiri tanpa  topangan dari kita semua sebagai awam Katolik, termasuk pemerintah,” jelasnya.

“Ketika kita bersatu, banyak masalah pendidikan  di sekitar akan diselesaikan, tetapi kalau jalan sendiri-sendiri dan hanya saling kritik, maka hanya wacana semata digemakan atau digaungkan,” katanya.

Sementara Ketua KBK Keuskupan Agung Merauke, Lambertus Fatruan dalam sambutannya mengatakan, diskusi hari ini boleh berjalan atas dukungan semua pihak.

“Terimakasih untuk tiga pemateri, juga para pastor serta perwakilan KBK dari paroki-paroki serta utusan dari Kabuparten Boven Digoiel serta organisasi Katolik yang hadir untuk ikut bicara sekaligus mendiskusikan berbagai persoalan tentang pendidikan,” ungkapnya.

Bicara pendidikan, menurut Fatruan, sudah banyak dibahas pemerintah, LSM serta stakeholder terkait lain. Namun KBK KAME memcoba untuk ikut membicarakan sekaligus mendiskusikan, Karena bahas pendidikan, tak akan habisnya.

Para panelis dalam diskusi tentang pendidikan yang hadir di Hotel Corein – Surya Papua/Frans Kobun
Para panelis dalam diskusi tentang pendidikan yang hadir di Hotel Corein – Surya Papua/Frans Kobun

“Lalu bicara  pendidikan tentu harus ada guru,  juga  keesejahteraan mereka serta nak didik yang harus datang tiap hari ke sekolah,” katanya.

Diakui hari ini membahas atau berdiskusi tentang pendidikan dari sisi YPPK yang berjalan . “Memabg kita harus diskusikan dengan orang berkompoten di bidangnya sehingga hasil dari sini kita berikan ke pemerintah dan PGRI,” pintanya.

Ditambahkan, panel diskusi pendidikan yang terlaksana merupakan hasil raker KBK setahun silam. “Jadi tahun ini direalisasikan dan atau diwujudnyatakan oleh pengurus,” katanya.

“Saya juga menyampaikan terimakasih kepada Pak Penjabat Gubernur Papua Selatan, Apolo Safanpo yang terus memberikan dukungan kepada KBK untuk berbagai kegiatan,” ujarnya.

Penulis : Frans Kobun

Editor   : Frans Kobun

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *