Serahkan Bus Sekolah ke SMA YPPK Petrus Hoeboer Mindiptana, Wagub Imadawa: Dikelola Pastor Paroki

Pendidikan896 views

Boven Digoel, Suryapapua.com– Wakil Gubernur Papua Selatan, Paskalis Imadawa menyerahkan satu unit bus  sekolah ke SMA YPPK Petrus Hoeboer Mindiptana, Kabupaten Boven Digoel.

Penyerahan berlangsung di sekolah tersebut pada Selasa (10/06/2025) disaksikan para guru serta siswa-siswi.

“Saya berharap agar satu unit bus sekolah yang diserahkan itu,  dikelola pastor paroki yang ada agar terawat dan lama dipakai. Sebab dari pengalaman, bus yang diserahkan ke masyarakat tak lama digunakan- hanya dua bulan,” ujar Wagub Imadawa dalam sambutannya.

Jadi, lanjut Wagub Imadawa, agar pastor paroki mencari sopir untuk menyetir bus dimaksud.

“Kalau sudah dapat sopirnya, dibawa ke Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Papua Selatan agar  mendapat sedikit insentif,” pintanya.

Selain bus sekolah, demikian Wagub Imadawa, Pemrov Papua Selatan sedang berupaya menyiapkan dua unit  mobil hilux untuk diserahkan.

Satu di antaranya akan diberikan kepada klinik susteran tertua di Mindiptana.

Lebih lanjut Wagub Imadawa menjelaskan, SMA YPPK Petrus Hoeboer sudah ada sejak dulu di wilayah Muyu-Mandobo sebelum  hadirnya SMA lain.  Hanya saja ketika termakan usia- namanya semakin redup tak lagi tenar.

Meski demikian, katanya, Tuhan menolong sekolah itu di waktu tepat. Dimana alumni angkatan keempat dari sekolah  tersebut, kini menjabat sebagai Wakil Gubernur Papua Selatan.

“Saya menimba ilmu di sekolah ini. Kala itu, hanya ada lima ruang belajar dan satu ruang guru,” Kata Wagub Imadawa mengisahkan.

Oleh karena  sekolah tertua, kedepan Pemerintah Provinsi Papua Selatan berupaya membangun-nya dari keterpurukan serta menggenjot para siswa-siswi agar semangat dalam  belajar.

Wagub Imadawa mengaku, SMA di kota sudah tak bisa diharapkan, karena moral anak boleh dibilang rusak. Sulit mendapatkan anak-anak berbudi pekerti, berkarakter serta bermoralitas baik.

Pemerintah, jelasnya,  berharap mendapatkan anak didik yang bagus dari kampung.

“Hanya bisa membentuk karakter anak yang baik ada di kampung, untuk itu sekolah dimaksud perlu ditata kembali,” pintanya lagi.

Persoalan lain disoroti yakni pengangkatan tenaga honorer. Tentu  menjadi pekerjaan rumah bagi kabupaten untuk memperjuangkan, lantaran batas waktu bagi usia 35 tahun ke bawah pada Juni ini.

“Segera diusulkan dan diangkat menjadi Aparat Sipil Negara (ASN),”tegasnya.

Ia meminta kepada dinas dan badan terkait segera turun ke masing-masing distrik melakukan pendataan, agar mereka yang berusia 35 tahun ke bawah diakomodir dan diangkat.

Lalu  honorer yang berusia 35 tahun ke atas, batas waktu pengangkatan berakhir pada Oktober mendatang.

Penulis : Frans Kobun

Editor   : Frans Kobun

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *