Merauke, Suryapapua-com– Setelah beredarnya pernyataan Ketua Nasdem Kabupaten Merauke, Jefri Tjahyadi sehubungan dengan polemik alat dan mesin pertanian (alsintan) beberapa waktu lalu, Bupati Merauke, Romanus Mbaraka hanya tersenyum.
Orang nomor satu di kabupaten itu, memilih bekerja. Lalu jauh lebih elegan ketika mengundang kelompok tani berdialog langsung. Sekaligus menyampaikan mekanisme pengadaan alsintan. Karena itu adalah uang pemerintah, bukan dari kantong pribadi Partai Nasdem atau Jefri Tjahyadi.
Dalam pertemuan bersama puluhan petani di auditorium kantor bupati kemarin, Bupati Mbaraka menjelaskan, jika lima tahun silam, alsintan leluasa dibagikan kepada masyarakat, setelah mengantongi izin tandatangan dari Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Merauke, sekarang ini tidak.
“Saya tidak bisa diatur, ini susah bujuk. Ingat yang punya raja, berikanlah kepada raja dan yang punya petani berikanlah kepada petani,” pinta Romanus.
Bagi Bupati Mbaraka, dirinya sangat memahami aturan tentang mekanisme penyaluran alsintan kepada kelompok tani. Perlu digarisbawahi, yang berhak menyerahkan alsintan adalah pemerintah, bukan partai politik.
“Anggota dewan yang memperjuangkan, hanya mendampingi saat dilakukan penyerahan. Ini saya sampaikan agar semua orang memahami aturan baik dan benar,” tegasnya.
Dalam kesempatan itu, Bupati Mbaraka meminta kepada kelompok tani agar alsintan yang telah disalurkan, digunakan tepat sasaran. Jika ada anggota petani meminta untuk digunakan, diberikan saja.
Lalu, jelasnya, kelompok tani harus merumuskan cara merawat alsintan, mengingat juga susah. “Satu lagi saya warning, ketika ada traktor rusak dan diperbaiki satu orang, setelah itu jangan diklaim sebagai milik pribadi. Apa yang saya sampaikan, berangkat dari pengalaman tahun-tahun sebelumnya,” ungkap bupati.
Ditambahkan, pihaknya akan melakukan pengecekan secara langsung bantuan alsintan yang telah diberikan kepada petani. Pasti diinventarisir, sehingga dilaporkan ke Menteri Pertanian serta Presiden RI, Joko Widodo.
“Kenapa perlu dilakukan penertiban, lantaran hampir setiap tahun diberikan kepada petani, namun banyak telah menjadi besi tua,” tegasnya.
Penulis : Frans Kobun
Editor : Frans Kobun