Pesan Bupati Merauke di Hari Bhakti PU ke-78, Terimakasih Untuk Rumpun PUPR

Pemerintahan363 views

Merauke, Suryapapua.com– Bupati Merauke, Romanus Mbaraka bertindak sebagai inspektur upacara pada peringatan Hari Bhakti Pekerjaan Umum (PU) ke-78 yang berlangsung di lapangan Kantor Dinas PU dan Penataan Ruang Kabupaten Merauke Senin (4/12).

HUT sekaligus upacara diikuti pegawai rumpun PUPR di Kabupaten Merauke dengan mengenakan pakaian daerah dari masing-masing daerah asalnya.

Usai upacara, dilanjutkan  pemotongan tumpeng oleh Bupati Mbaraka didampingi Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas PU dan Penataan Ruang Kabupaten Merauke, Leonardus Mogot.

Selain membacakan sambutan tertulis Menteri PUPR, M. Basuki Hadimuljono, juga sejumlah pesan sekaligus ucapan terimakasih oleh Bupati Mbaraka kepada rumpun PUPR.

Foto bersama Bupati Merauke, Romanus Mbaraka dengan penerima penghargaan – Surya Papua/Frans Kobun
Foto bersama Bupati Merauke, Romanus Mbaraka dengan penerima penghargaan – Surya Papua/Frans Kobun

“Terimakasih atas kerja dan dharmabhakti yang dilakukan untuk negeri ini hingga tahun 2023. Puji Tuhan,  semua pekerjaan yang berkaitan dengan infrastruktur secara keseluruhan, hampir dilaksanakan secara baik,” ujarnya.

Dengan pengalaman serta kemampuan yang dimiliki, demikian Bupati Mbaraka, teman-teman di  rumpun PUPR terus bersemangat untuk bagaimana mendesain semua infrastruktur di negeri ini terus berjalan, sehingga kualitas pekerjaan tidak lebih jelek dibandingkan daerah lain.

“Ini  kebanggaan  bagi teman-teman di PU. Bahwa meskipun jalan di Merauke berlumpur saat hujan serta musim panas menjadi keras, namun mobil dengan beban berat bisa berjalan  baik,” ujarnya.

Selain itu, demikian Bupati Mbaraka, semua jaringan infrastruktur terutama jalan serta jembatan, puji Tuhan telah terhubung semua. “Ini memberikan peluang kepada kita agar semua giat pembnagunan yang lain, dapat dilaksanakan dengan mudah,” ungkapnya.

Dalam kesempatan itu, Bupati Mbaraka meminta agar koordinasi bersama  pemerintah pusat harus terus dilakukan, karena daerah ini sudah otonom atau memiliki provinsi sendiri.

Lalu, katanya, tugas juga sudah agak ringan. Misalnya pengairan ditangani balai baik untuk drainase serta air bersih, meski dengan kabupaten masih sharing.

Khusus jalan, pintanya, agar dilakukan koordinasi baik. Sehingga provinsi juga tidak masuk dan mengerjakan di dalam ruas kampung, namun harus betul-betul melihat yang dibutuhkan rakyat.

Penulis : Frans Kobun

Editor   : Frans Kobun

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *