Merauke, Suryapapua.com– Setelah melihat berbagai ketimpangan saat pemilihan umum (Pemilu) 14 Pebruari 2024 lalu, salah satunya tentang permainan calon legislatif dengan menghambur uang jelang hari H pencoblosan, maka Forum Komunikasi Caleg Orang Asli Papua (OAP) angkat bicara.
Mereka mendesak kepada Badan Pengawas Pemilu (bawaslu) Kabupaten Merauke, Provinsi Papua Selatan, segera mengeluarkan rekomendasi untuk segera dilakukan pemungutan suara ulang (PSU).
Sekretaris Forum Komunikasi caleg OAP, Jeremias Mahuze, kemarin menjelaskan, langkah agar harus dilakukan PSU, lantaran terjadi money politik di hampir semua tempat pemungutan suara (TPS) di 122 kampung, 11 kelurahan serta 22 distrik.
“Jadi, kami minta Bawaslu segera mengeluarkan rekomendasi untuk dilakukan PSU di Kabupaten Merauke. Sehingga keadilan itu bisa terjadi di Tanah Papua Selatan,” pintanya.
Menurut Jeremias, pelaksanaan pemilu kali ini sangat mengecewakan dan merugikan orang asli Papua (OAP). Betapa tidak, suara-suara rakyat kecil, dibeli oleh caleg berduit hingga mendapatkan suara maksimal.
“Jujur kami sebagai caleg OAP merasa sangat dirugikan, karena permainan uang yang dilakukan. Padahal, kami sangat yakin dan percaya bahwa di basis atau kampung OAP, kami akan menang. Namun kenyataan, suara kami tergerus alias diambil dengan cara-cara kotor,” kritiknya.
Menanggapi itu, Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Merauke, Agustinus Mahuze ketika dimintai komentarnya tidak banyak memberikan penjelasan.
“Kalau soal PSU itu kewenangan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Merauke. Jadi silahkan rekan-rekan jurnalis menanyakan ke sana agar lebih jelas,” saran Agustinus.
Penulis : Frans Kobun
Editor : Frans Kobun