Mengenang Perjamuan Malam (Terakhir Kamis Putih)

Opini353 views

PERJAMUAN Malam Terakhir atau yang sering disebut Kamis Putih. Saat ini, kita mengundang hati dan pikiran kita untuk mengikuti langkah-langkah Yesus Kristus, Sang Guru dan Penebus kita, dalam momen yang penuh simbolisme dan kedalaman spiritual.

Pada malam yang sakral ini, Yesus Kristus, dalam kasih-Nya yang tak terbatas, berkumpul dengan para murid-Nya untuk merayakan perayaan Paskah.

Di tengah perjamuan tersebut, DIA menghadirkan diri-Nya sebagai pelayan yang rendah hati dengan mencuci kaki para murid-Nya, memberikan contoh kasih dan pelayanan tanpa pamrih yang harus menjadi teladan bagi kita semua.

Saat Yesus mengangkat roti dan anggur, DIA memperkenalkan kepada kita Sakramen Ekaristi. Dimana DIA hadir secara nyata dalam roti dan anggur, menawarkan diri-Nya kepada kita sebagai makanan rohani untuk menyucikan dan menguatkan iman kita.

Di samping itu, DIA juga memberikan ajaran tentang pentingnya persaudaraan, pengampunan  dan kesetiaan dalam hidup kita sebagai pengikut-Nya.

Saat kita memperingati Perjamuan Malam Terakhir, marilah kita membuka hati dan pikiran kita untuk menerima kasih dan pengampunan Kristus serta untuk merenungkan panggilan-Nya kepada kita untuk menjadi pelayan yang rendah hati dan teladan kasih bagi sesama.

Semoga kita dapat menghidupi nilai-nilai yang DIA ajarkan dalam perjamuan ini dan menjadi saksi kasih Kristus bagi dunia. Amin.

Peringatan perjamuan malam terakhir, yang juga dikenal sebagai Kamis Putih, memiliki makna yang sangat penting dalam tradisi Kristen, khususnya dalam agama Katolik dan Protestan.

Peringatan ini merujuk pada peristiwa ketika Yesus Kristus berkumpul dengan para murid-Nya untuk makan malam sebelum DIA  disalibkan pada hari Jumat.

Makna Kamis Putih dapat diuraikan sebagai berikut:

  1. Pengorbanan Kristus: Perjamuan malam terakhir menandai saat Yesus memperkenalkan Perjamuan Kudus atau Sakramen Ekaristi kepada para murid-Nya. Pada saat inilah Yesus memecah roti dan membagikannya kepada para murid-Nya, serta membagi anggur sebagai simbol tubuh dan darah-Nya yang diserahkan untuk penebusan dosa umat manusia.

       2.Kesetiaan dan Pelayanan: Di tengah perjamuan tersebut, Yesus melakukan tindakan menghormati dan      pelayanan dengan mencuci kaki para murid-Nya. Tindakan ini merupakan contoh konkret dari pelayanan dan kasih yang Yesus tunjukkan kepada mereka, serta mengajarkan pentingnya sikap pelayanan tanpa pamrih kepada sesama.

 

  1. Pengampunan dan Persaudaraan: Kamis Putih juga mengingatkan umat Kristen akan pentingnya pengampunan dan perdamaian. Yesus memberikan ajaran tentang kasih, pengampunan, dan persaudaraan di tengah-tengah perjamuan tersebut, yang menjadi fondasi bagi pengikut-Nya untuk hidup dalam kesatuan dan perdamaian.

 

  1. Persiapan dan Pengorbanan: Perjamuan malam terakhir juga mengingatkan akan pengorbanan Yesus yang besar dan persiapan-Nya menuju salib. Yesus menunjukkan kesetiaan-Nya kepada rencana Bapa di langit, dan dalam ketaatan-Nya, Dia bersedia menerima penderitaan dan kematian bagi keselamatan umat manusia.

 

  1. Kenangan dan Perayaan: Kamis Putih adalah momen kenangan bagi umat Kristen untuk merenungkan pengorbanan Kristus dan merayakan kasih-Nya yang tidak terbatas. Ini juga merupakan saat untuk mengenang janji Yesus akan kehadiran-Nya yang terus-menerus dalam sakramen Ekaristi, di mana Dia hadir dalam roti dan anggur.

Kamis Putih mencakup beberapa peristiwa kunci:

Pertama, Persiapan Perjamuan: Yesus memerintahkan kepada dua murid-Nya untuk pergi ke Yerusalem dan menyediakan sebuah ruangan untuk Perjamuan Paskah, yang akan menjadi tempat bagi perjamuan malam terakhir bersama murid-murid-Nya.

Kedua, Perjamuan Malam Terakhir: Yesus dan kedua belas murid-Nya berkumpul untuk makan malam bersama, merayakan perayaan Paskah Yahudi. Di tengah perjamuan ini, Yesus memperkenalkan Sakramen Ekaristi dengan memecah roti dan membagikannya kepada murid-murid-Nya sebagai tubuh-Nya yang diserahkan, serta memberikan anggur sebagai darah-Nya yang dicurahkan untuk penebusan dosa.

 Ketiga, Pelayanan dan Pengajaran: Yesus melakukan tindakan luar biasa dengan mencuci kaki para murid-Nya sebagai tanda pelayanan dan kasih. Dia juga memberikan ajaran-ajaran penting tentang kasih, pelayanan, kesetiaan, dan persaudaraan.

 Keempat, Tradisi Institusi Sakramen: Pengantar Kamis Putih juga meliputi institusi dua sakramen penting dalam tradisi Kristen, yaitu Sakramen Ekaristi dan Sakramen Pelayanan atau Pelayanan Salib. Kedua sakramen ini menjadi pijakan dasar bagi kehidupan beriman umat Kristen.

Kelima, Ramalam Pengkhianatan: Di tengah perjamuan, Yesus meramalkan bahwa salah satu dari kedua belas murid-Nya akan mengkhianati-Nya. Hal ini mengarah pada pengkhianatan Yudas Iskariot yang kemudian menyerahkan Yesus kepada pemimpin agama Yahudi.

 Perjamuan Malam Terakhir ini, marilah kita membiarkan kehadiran kasih Kristus mengisi hati kita dengan damai sejahtera.

Semoga momen ini memberikan kita kekuatan dan inspirasi untuk hidup sesuai dengan ajaran-Nya, memancarkan kasih tanpa batas kepada sesama, dan menjalani pelayanan dengan rendah hati.

Kita berterima kasih atas kehadiran setiap jiwa yang hadir dalam penghayatan peringatan ini. Semoga kasih dan pengampunan yang diberikan oleh Kristus selalu menyertai langkah-langkah kita dalam setiap perjalanan kehidupan.

Saat kita meninggalkan peringatan ini, marilah kita membawa kasih Kristus dalam hati dan tindakan kita sehari-hari, menjadi terang bagi dunia yang membutuhkan cahaya-Nya. Terima kasih dan semoga berkat-Nya senantiasa menyertai kita semua.

Penulis : Ludgerus Waluyo

Guru SD YPPK St. Theresia Buti Merauke

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *