Di Merauke, Belum Ditemukan Virus PMK di Hewan Ternak

Pemerintahan492 views

Merauke, Suryapapua.com– Dinas Ketahanan Pangan, Peternakan dan  Kesehatan Kabupaten Merauke melakukan pertemuan bersama sejumlah stakeholder terkait, sehubungan dengan penularan virus penyakit mulut dan kuku (PMK)  yang telah menyerang ternak di beberapa daerah di Indonesia.

Virus PMK dapat menyerang hewan seperti sapi, kerbau, babi dan domba. Olehnya harus segera diantisipasi sedini mungkin untuk Kabupaten Merauke. Sehingga  dilakukan pertemuan yang dipimpin langsung Asisten II Setda Merauke, Yeremias Ndiken.

Pelaksana Tugas Kepala Dinas  Ketahanan Pangan, Peternakan dan  Kesehatan Kabupaten Merauke, Martha Bayu dalam laporannya Selasa (17/5)  mengatakan, perlunya dilakukan pengendalian PMK agar tak masuk di wilayah ini.

“Saya melaporkan kepada Bapak Asisten II  bahwa sejauh pengamatan yang dilakukan, Merauke masih nol  PMK terhadap ternak,” ujarnya.

Penularan PMK, jelas Bayu, bisa melalui daging segar. “Memang kami mensinyalir  ada beberapa tempat yang  mendatangkan daging segar dari luar. Setelah dikoordinasi dengan Karantina Hewan, mereka tak melengkapi  dokumen resmi,” tegasnya.

Bayu menjelaskan, PMK itu penyakit sangat menular dan menyerang hewan berkuku. Lalu virusnya bertahan hidup di tulang, kelenjar susu dan lain-lain.  Sedangkan penyebabnya adalah virus RNA.

Dampak  kerugian dari PMK terhadap ternak yakni menurunkan produksi susu, kematian mendadak, keguguran, penurunan berat badan  serta hambatan eksport.

Ditambahkannya, gejalah PMK dapat ditemukan pada lidah, gusi, hidung dan kuku dan hewan,  tak mampu jalan, juga air liur berlebihan hingga nafsu makan.

Dalam kesempatan itu, Asisten II Setda Merauke, Yeremias Ndiken meminta kepada dinas terkait serta semua masyarakat untuk memantau sekaligus mengawasi masuknya virus PMK terhadap ternak.

“Perlu diantisipasi dan dipantau bersama. Lalu segera melaporkan kepada pemerintah jika ada gejalah yang menyerang hewan ternak itu,” pintanya.

Penulis : Frans Kobun

Editor   : Frans Kobun

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *