Merauke, Suryapapua.com-‘Saya menerima gambar dari masyarakat setelah guru mengambil video seorang anak sekolah di Kampung Wambi atau Yowit yang tidak bisa menulis dan membaca. Saya tak marah, tetapi semoga ibu guru itu bahagia.”
Hal itu disampaikan Bupati Merauke, Romanus Mbaraka saat memberikan sambutan pada bimtek yang diikuti ratusan kepala sekolah (Kepsek) tingkat TK, SD dan SMP di auditorium kantor bupati, Selasa (1/11). Menurutnya, apa yang dilakukan guru bersangkutan, secara tidak langsung menelanjangi diri sendiri.
“Itu adalah karya kalian guru. Kita orang Papua boleh kurang, tetapi jangan dipamer dengan divideo-kan dan disebarluaskan,” tegasnya.
Bupati Mbaraka menegaskan, orang Marind itu hebat. Meski di tengah pendidikan di daerah terpencil, tertinggal dan terisolir (3T) yang tak berjalan efektif dan efisien, namun satu-dua muncul, pasti the best, itu hebatnya orang asli Papua (OAP).
“Bukti nyata jelas, Johanes Gluba Gebze meski lahir di ‘bus-bak’ tetapi menjadi orang hebat (Bupati Merauke) dua periode. Lalu saya lahir di ‘bedeng’ sepenggal di Kampung Kalilam, juga jadi orang hebat dan menjadi bupati pula,” katanya.
Begitu juga adik-adik Marind yang muncul sekarang, banyak yang hebat dan pintar-pintar.
“Anak anak Papua itu lemah, namun kalau dipoles dengan sungguh sungguh, akan menjadi the best dan emas yang baik. Saya tak marah video dimunculkan guru itu, tetapi semoga bersangkutan bahagia,” katanya.
Dikatakan, jika ada anak Papua di sekolah baik tingkat SD/SMP maupun SMA memiliki kekurangan dalam menulis dan membaca, para guru harus mendampingi serta membimbing secara baik dan kontinyu.
Penulis : Frans Kobun
Editor : Frans Kobun