Merauke, Suryapapua.com– Ratusan anak orang asli Papua (OAP) di Payum, Kelurahan Samkai, Kabupaten Merauke harus berjalan kaki setiap hari ke sekolah di SD Mopah yang jarak tempuhnya cukup jauh.
Pastor Paroki Santa Theresia Buti, RD Simon Petrus Matruty usai pelantikan badan pengurus Stasi Payum, kemarin mengungkapkan, sejak lama orangtua mengharapkan dan atau menginginkan adanya bangunan SD Payum.
Dari pengakuan orangtua, demikian Pastor Matruty, setiap hari mereka harus berjalan kaki bersama anak-anak ke SD Mopah Lama yang jaraknya cukup jauh.
Olehnya, lanjut Pastor Matruty, agar bisa diresponi dan dipertimbangkan Bupati Merauke, Yoseph Bladib Gebze untuk pembangunan SD Payum.
“Ya, jumlah anak-anak disini sangat banyak dan sudah memenuhi persyaratan mendirikan sebuah sekolah,” ungkapnya.
Menanggapi itu, Bupati Merauke, Yoseph Bladib Gebze mengatakan, segera membicarakan bersama Kepala Dinas Pendidikan dan Pengajaran setempat, Romanus Kande Kahol.
“Saya akan minta Pak Kande Kahol menindaklanjuti dan mengkaji pendirian SD Payum setelah disampaikan Pastor Paroki Santa Theresia Buti,” jelasnya.
“Kepala dinasnya juga baru dan memiliki semangat kerja tinggi, sehingga pasti akan segera bekerja,” katanya.
Memang sangat perlu adanya bangunan SD Payum mengingat jumlah anak-anak sangat banyak disini.
Namun, pintanya, yang perlu dipertimbangkan lagi adalah soal tanah untuk pembangunan SD tersebut.
Penulis : Frans Kobun
Editor : Frans Kobun
