Misa Inkulturasi Etnis Boven Digoel, Pastor Sipe: ‘Mereka Tampil Sangat Sempurna’

Laporan Utama108 views

Merauke, Suryapapua.com– Perayaan misa inkulturasi dilaksanakan di Gereja Santa Theresia Buti-Merauke Minggu (12/10/2025).

Kali ini, perayaan misa diberikan kepada Etnis dari Kabupaten Boven Digoel yang  adalah masyarakat dari Muyu, Mandobo, Jair, Awyu, Kombai serta Korowai.

Pantauan suryapapua.com, seperti biasa—prosesi perarakan empat pastor bersama petugas dilakukan dari samping sakristi, lalu keluar ke jalan dan masuk kembali ke dalam gereja.

Keempat pastor yang selanjutnya memimpin perayaan misa inkulturasi diantaranya  Pastor John Kandam (konselebran), Simon Petrus Matruti (pastor paroki), Pastor Felix Amias serta Pastor Abel.

Tarian dari etnis Boven Digoel, menjadi ‘magnet’ serta perhatian 1.000-an umat yang memadati gereja baik di dalam maupun di luar.

Selain atribut adat lengkap dikenakan, mereka mempertontonkan keunikan dari tarian hingga memikat perhatian umat.

Para pejabat yang mengikuti perayaan misa inkulturasi etnis Boven Digoel di Gereja Santa Theresia Buti- Surya Papua/Frans Kobun
Para pejabat yang mengikuti perayaan misa inkulturasi etnis Boven Digoel di Gereja Santa Theresia Buti- Surya Papua/Frans Kobun

Tidak hanya tarian, tetapi halaman hingga bagian dalam gereja termasuk di depan altar, ‘didandani’ dengan khas yang menunjukkan etnis Boven Digoel, termasuk noken dari berbagai jenis ukuran.

Selain itu, lagu-lagu rohani bernuansa daerah Boven Digoel, ikut menyemarakan perayaan misa inkulturasi.

Hadir sekaligus mengikuti perayaan misa inkulturasi Boven Digoel, Sekretaris Daerah Provinsi Papua Selatan, Ferdinanus Kainakaimu,  Bupati Merauke, Yoseph Bladib Gebze.

Selain itu, Ketua Majelis Rakyat Papua Selatan, Damianus Katayu dan dua anggota MRP lain yakni Yohanes Okdinom serta Anna Mahuze, juga sejumlah pejabat di lingkungan Pemkab Merauke.

Pastor Paroki Santa Theresia Buti, Simon Petrus Matruty dalam kesempatan itu menyampaikan banyak terimakasih kepada etnis Boven Digoel yang sudah luar biasa, mempersiapkan segala sesuatu hingga perayaan misa iknulturasi berjalan sangat baik dan meriah.

“Luar biasa persiapan etnis Boven Digoel, termasuk pernak pernik,” ujarnya.

Lebih lanjut Pastor Sipe, panggilan akrannya mengatakan, diluar dugaan, etnis Boven Digoel tampil sangat sempurna selama perayaan berlangsung.

Umat yang memadati perayaan misa inkulturasi Etnis Boven Digoel di Gereja Santa Theresia Buti – Surya Papua/Frans Kobun
Umat yang memadati perayaan misa inkulturasi Etnis Boven Digoel di Gereja Santa Theresia Buti – Surya Papua/Frans Kobun

“Ini sebagai tanda bahwa masyarakat Boven Digoel sangat mencintai orang Marind termasuk masyarakat Buti,” katanya.

Pastor Sipe mengaku, setelah dirinya mencari tahu, ternyata ada hubungan ikatan emosional antara masyarakart Marind-Imbuti dan Boven Digoel.

Para pendahulu orang Marind menyampaikan  silahkan masyararakat Boven Digoel datang dan tinggal di Merauke, karena semua bersaudara.

Itu ditandai penyerahan tanah di Kelapa Lima untuk ditempati masyarakat Boven Digoel sampai sekarang.

“Ya, saya berharap agar ini bukan pertemuan pertama dan terakhir. Kita sudah saling mengenal. Semua yang datang, sekaligus memastikan bahwa karena kasih, sekaligus pintu masuk masa depan yang cerah,” ujarnya.

Dihapkan setelah perayaan misa inkulturasi etnis Boven Digoel, masyarakat Muyu, Mandobo, Jair, Awyu, Kombai harus bersatu. Karena di tempat ini, semua dipersatukan oleh Kristus.

Penulis : Frans Kobun

Editor   : Frans Kobun

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *