Makna Tritunggal Mahakudus dalam Ajaran Gereja Katolik

Opini399 views

HARI Raya Tritunggal Maha Kudus dirayakan oleh Gereja Katolik setiap tahun pada Minggu, setelah hari raya Pentakosta.

Hari raya ini mengajak umat Kristen untuk merenungkan misteri Allah yang esa dalam tiga Pribadi: Bapa, Putra, dan Roh Kudus.

Tritunggal Maha Kudus adalah inti iman Kristiani dan menjadi dasar seluruh kehidupan Gereja.

Misteri Tritunggal Mahakudus adalah jantung iman Kristiani dan kebenaran terdalam yang diwahyukan oleh Allah sendiri.

Gereja Katolik mengimani satu Allah dalam tiga Pribadi yang setara dan kekal: Bapa, Putra (Yesus Kristus), dan Roh Kudus.

Meskipun akal manusia tidak dapat sepenuhnya memahami misteri ini, iman membantu kita menerima kebenaran ilahi yang diungkapkan melalui Kitab Suci dan Tradisi Apostolik.

1.Allah Bapa

Pribadi pertama dalam Allah Tritunggal adalah Allah Bapa. Kita pertama mengenal Allah Bapa karena Yesus sendiri seringkali berdoa kepada Bapa-Nya di surga.

Barang siapa sudah memandang Aku, ia udah memandang Bapa. (Yohanes 14:7, 9)

Kita secara langsung bisa mengenal Allah Bapa dengan mengetahui Tuhan Yesus melakukan semua contoh yang Dia perbuat dan berusaha mengenal Yesus lebih dekat melalui renungan ayat-ayat yang terdapat pada kitab suci.

Sebelum mengenal Allah Bapa melalui Yesus, Allah Bapa adalah Allah yang serupa yang membentuk bumi dan menciptakan kehidupan di bumi, membimbing kaum Israel muncul dari Mesir dan adalah Allah yang serupa yang membimbing dan mengangkat Abraham sebagai Bapa Segala Bangsa.

Dan, gara-gara cinta-Nya yang besar, Allah Bapa mengutus Yesus sebagai privat yang kedua.

2.Allah Putra

Pribadi kedua dalam ajaran gereja tentang Tritunggal Mahakudus adalah Allah Putra, seperti diketahui Ia adalah Yesus Kristus sendiri.

Salah satu tujuan ataupun arti kelahiran Yesus Kristus atau kehadiran Yesus ke dunia adalah untuk menjembatani interaksi Allah dan manusia yang rusak gara-gara dosa.

Yesus yang hadir di tengah kita membuat kita jauh lebih mengenal pribadi Allah, tentang bagaimana Allah sudi menjadi seperti manusia dan merasakan semua yang kita rasakan.

Karakter Kristus sendiri juga 100% Allah dan 100% manusia dan perihal inilah yang menolong para rasul untuk mampu lebih dekat dengan Kristus.

Kedatangan Kristus ke dunia membawa dampak kita mengenal privat Allah secara lebih jauh, mengenal betapa baiknya Allah, dan betapa pedulinya Allah bakal keselamatan manusia ciptaan-Nya.

Bila diibaratkan, Allah itu seperti samudera luas yang tak terselami.

Dengan ada Yesus kita mengetahui sedikit akan rupa dan karakter baik Allah untuk menolong kita dari dosa yang mengantarkan kita kepada maut.

3.Allah Roh Kudus

Pribadi terakhir adalah Allah Roh Kudus, artinya Allah sendiri yang bekerja membimbing dan menyertai kita.

Adanya Roh Kudus ini membuat kita bisa menjalankan berbagai macam kebaikan dan menghasilkan buah-buah Roh Kudus atas peyertaan-Nya.

Roh Kudus juga menolong kita menjalankan berbagai hal baik secara maksimal.

Sama seperti perihal pada malam pentakosta pada jaman Yesus, banyak dari murid-Nya yang berduka dan saat turun pencurahan Roh Kudus didalam bentuk lidah–lidah api, para murid Yesus jadi lebih dikuatkan dan terhibur.

Untuk meraih karunia Roh Kudus yang punyai dampak besar yang baik pada kehidupan kita, pastinya kita mesti makin lama mendekat kepada Allah dan mematuhi perintah–perintah-Nya.

Hal yang mesti anda ingat–ingat adalah Allah selalu serupa sejak dahulu hingga sepanjang–lamanya.

Ia bakal selalu mencintai dan menyertai manusia untuk menuju kedapa keselamatan yang datang dari pada-Nya.

Sejarah Perayaan

Hari Raya Tritunggal Maha Kudus mulai dirayakan secara resmi dalam Gereja Barat pada abad ke-10, setelah Paus Yohanes XXII menetapkannya pada tahun 1334.

Perayaan ini bertujuan untuk memperdalam penghayatan iman akan Allah yang esa sekaligus tritunggal.

Cara Merayakan dalam Gereja Katolik

Misa Kudus – Umat berkumpul untuk merayakan ekaristi, memuji Allah Tritunggal melalui doa dan liturgi.

Doa Tritunggal – Umat diajak berdoa dengan tanda salib: “Dalam nama Bapa, dan Putra, dan Roh Kudus.”

Renungan Kitab Suci – Bacaan-bacaan Misa mengungkapkan karya keselamatan Allah Tritunggal (Mat 28:19; 2 Kor 13:13).

Nyanyian Pujian – Lagu-lagu seperti “Kemuliaan kepada Bapa, Putra, dan Roh Kudus” dinyanyikan untuk memuliakan Allah.

Penerapan dalam Hidup Sehari-hari

Sebagai umat beriman, kita dipanggil untuk menghidupi kasih Tritunggal dalam relasi dengan sesama:

Meneladan Kasih Allah – Seperti tiga Pribadi saling mengasihi, kita diajak hidup dalam persatuan dan perdamaian.

Mewartakan Kabar Gembira – Sebagaimana Yesus memerintahkan murid-Nya untuk membaptis dalam nama Tritunggal (Mat 28:19), kita pun diutus menjadi saksi iman.

Hidup dalam Roh Kudus – Dengan bimbingan Roh, kita dimampukan untuk menguduskan dunia.

Hari Raya Tritunggal Maha Kudus mengingatkan kita akan kasih dan persekutuan sempurna dalam diri Allah.

Melalui perayaan ini, kita diajak untuk semakin menghayati iman akan Bapa yang menciptakan, Putra yang menebus dan Roh Kudus yang menguduskan. Semoga hidup kita senantiasa memuliakan Allah Tritunggal dalam setiap perbuatan dan perkataan.

Penulis :

Ludgerus Waluya Adi, S.Ag

Guru PAK SD Inpres Mangga Dua Merauke

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *