Merauke, Suryapapua.com– Bertempat di Gudang Bulog Cabang Merauke, Selasa (15/07/2025), berlaangsung lounching penyaluran bantuan pangan beras untuk lima kabupaten diantaranya Merauke, Boven Digoel, Mappi, Asmat serta Yahukimo.
Launching dibuka secara resmi oleh Asisten I Setda Provinsi Papua Selatan, Agustinus Joko Guritno, Bupati Merauke, Yoseph Bladib Gebze yang dihadiri pula musyawarah pimpinan daerah (Muspida), Kadistrik Merauke, Arnold Rudolf, para lurah serta perwakilan masyarakat Kelurahan Maro.
Bupati Merauke, Yoseph Bladib Gebze dalam sambutannya mengatakan, “Hari ini kita melakukan lounching bantuan pangan berupa beras untuk sejumkah titik di Kabupaten Merauke termasuk empat kabupaten lain.”
Bantuan pangan beras tersebut, demikian Bupati Bladib Gebze, tentu menjadi harapan agar bisa terpenuhi kebutuhan bagi masing-masing keluarga terutama yang telah terdaftar dalam program dimaksud.
Lebih lanjut Bupati Bladib Gebze menjelaskan, program dimaksud tidak lain dalam rangka menjaga inflasi daerah.
“Jangan sampai harga beras mahal, masyarakat tidak mampu membeli dan lain sebagainya. Jadi stabilitas harga perlu dijaga, agar rakyat di Kabupaten Merauke dari berbagai strata sosial, bisa tercover seluruh, khususnya kebutuhan akan pangan,” pintanya.
“Terimakasih kepada Bulog Merauke yang sudah mengkoordiasikan distribusi bantuan pangan dimaksud. Tentu selain koordinasi di tingkat pimpinan, juga di tingkat penyaluran terutama data, terkait masyarakat penerima bantuan pangan beras,” katanya.
Harus Tepat Sasaran
Sementara itu, Asisten I Setda Provinsi Papua Selatan, Agustinus Joko Guritno meminta agar penyaluran bantuan pangan beras dilakukan dengan baik dan tepat sasaran.
Penyaluran bantuan pangan beras, demikian Guritno, bisa tepat sasaran ketika data akurat dikantongi pula.
Lalu, katanya, perlu pengawasan tiap kabupaten termasuk kepala distrik, lurah hingga kepala kampung, harus serius dan benar-benar diperhatikan.
“Ketika semua diperhatikan, maka apa yang menjadi harapan pemerintah yakni tak boleh ada warga mengalami kelaparan,” jelasnya.
“Jangan sampai beras banyak dilaporkan di media cetak, online maupun elektronik, namun faktanya di masyarakat tidak ada. Saya kira ini harus menjadi perhatian kita semua,” pintanya.
Penulis : Frans Kobun
Editor : Frans Kobun