SEMAKIN menarik dan unik mengulas tentang helicopter, karena rupanya membuat tim sukses pasangan Calon Gubernur-Wakil Gubernur Papua Selatan, Apolo Safanpo-Paskalis Imadawa menjadi ‘panas dingin’ hingga meradang.
Dengan pertanyaan Calon Gubernur Papua Selatan, Romanus Mbaraka terkait penggunaan helikopter oleh Apolo Safanpo ketika masih menjabat sebagai Penjabat Gubernur Papua Selatan, ternyata membuat tim sukses sebelah angkat bicara melakukan pembelaan diri.
Bahwa perjalanan dinas ke Domande maupun Onggaya masih bisa dijangkau dengan akses transporrasi darat, namun seorang Apolo Safanpo lebih memilih menggunakan helokopter.
Sementara cost atau biaya dalam 1 jam menyewa helicopter, tidak tanggung-tanggung mencapai Rp70 juta, setelah dibongkar Romanus Mbaraka dalam sesi tanya jawab di debat Cagub-Cawagub Papua Selatan di salah satu stasiun televisi swasta dua hari lalu.
Astaga! Ngerih..ngerih sedap juga. Begitu besar dana dari anggaran pemerintah digelontorkan dalam sejam hanya untuk perjalanan seorang Apolo Safanpo ke kampung terdekat, padahal masih bisa dengan transportasi darat.
Tidak salah ketika rakyat kecil berteriak keras sekaligus melancarkan aksi protes akan sikap pejabat demikian yang ‘keenakan’ lebih memilih menggunakan helikopter dengan anggaran begitu ‘mencekik leher’ dalam hitungan satu jam.
Mungkin masih rasional dan diterima secara akal sehat ketika akses transportasi ke Domande, Onggaya maupun Okaba, tidak bisa dilalui jalur darat dan hanya satu-satunya transportasi udara.
Ini kan tidak, akses transportasi darat maupun air, masih bisa dijangkau. Lalu jaraknya-pun dekat saja.
Tapi itulah karakter serta pembawaan seorang pejabat yang memilih gampangnya saja dan tak ingin ‘baju kebesaran’ yang dikenakan, juga sepatunya agar tetap mengkilap, tidak kotor.
Oretan ini sekaligus memberikan ruang dan kesempatan kepada rakyat untuk menilai lebih lanjut. Sekaligus saatnya menjatuhkan pilihan siapa Calon Gubernur-Wakil Gubernur Papua Selatan yang tepat di tanggal 27 November 2024.
Sehubungan dengan tulisan helicopter ini, rupanya menjadi berita ‘seksi’ hingga membuat tim sukses Calon Gubernur-Wakil Gubernur Nomor Urut 4 menjadi ‘panas dingin’ hingga terus membangun opini di media sosial yang tidak mendasar sebagai bentuk pembelaan diri.
Diberitakan sebelumnya, Cagub Papua Selatan Nomor 4, Apolo Safanpo mengatakan, perjalanan ke kampung dengan helicopter tidak lain melaksanakan urusan dinas.
“Ada tiga program prioritas sesuai instruksi Presiden RI yakni pengendalian inflasi, penurunan angka kemiskinan dan masalah stunting” ujarnya.
“Jadi sebagai Penjbat Gubernur Papua Selatan saat itu, saya melakukan kunjungan langsung ke lapangan sekaligus melihat kondisi masyarakat,” ujarnya.
Jawaban Apolo Safanpo ditanggapi kritis Romanus Mbaraka yang juga Bupati Merauke.
“Bicara pengendalian inflasi, stunting dan lain-lain untuk kategori seorang gubernur, bukan wilayahnya sampai ke kampung. Seorang Penjabat Gubernur itu wilayah kordinasinya lintas kabupaten,” ujar Romanus menggurui.
Sehubungan helikopter yang dicarter Apolo Safanpo ke beberapa kampung saat masih menjabat sebagai Penjabat Gubernur Papua Selatan adalah bentuk penghamburan biaya.
“Kenapa saya bilang penghamburan biaya. Karena satu jam mencarter helikopter itu biayanya sangat besar Rp70 juta,” tegasnya.
“Itu irasional dan menghabiskan belanja yang mestinya digunakan atau dimanfaatkan untuk belanja publik,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Romanus mengingatkan kepada para calon yang terpilih dalam Pilgub Papua Selatan 27 November 2024 agar harus bisa melakukan efisiensi serta efektifitas anggaran sesuai kondisi riil kehidupan rakyat Papua Selatan.
Penulis : Frans Kobun
Editor : Frans Kobun