TIDAK kemana-mana. Waktunya dihabiskan bersama rakyat. Kapan saja entah melalui darat dan air, ia akan bergerak menjumpai mereka.
Semua itu karena kecintaan-nya terhadap rakyat yang hidup di kampung-kampung.
Selepas dari jabatan sebagai Bupati Merauke dan mengikuti pertarungan Pemilihan Gubernur Papua Selatan setahun silam (belum berhasil), dirinya lebih menghabiskan waktunya di tengah rakyat kecil.
Hiruk pikuk politik maupun perkembangan pemerintahan baik di kabupaten maupun provinsi, sementara waktu dikesampingkan.
Dia lebih memilih ke kampung-kampung sekaligus duduk dan berdiskusi dengan rakyat-nya.

Itulah Romanus Mbaraka, Mantan Bupati Merauke dua periode.
Sebagaimana gambar atau foto-foto yang didapatkan suryapapua.com Jumat (12/09/2025), terlihat Romanus Mbaraka sedang bersama masyarakat di Kampung Wambi dan Eswambi, Distrik Okaba.
Seperti biasa dan sudah menjadi tradisi-kebiasaan seorang Romanus Mbaraka adalah dengan celana pendek dan sandal jepit, menemui rakyatnya di halaman rumah atau dibawah pohon sekaligus saling melepas ‘rasa kangen.’
Sirih-pinang, lampion selalu menemani. Dan, itu sudah menjadi kebiasaan agar lebih membangkitkan suasana berkomunikasi antara seorang Romanus Mbaraka bersama rakyat.
Hal seperti demikian, bukan baru dilakukan. Tetapi sudah turun-temurun ketika menyapa dan atau bertemu rakyat di kampung-kampung terjauh.
Sudah tentu banyak hal disampaikan rakyat, sekaligus ucapan terimaksih kepada Romanus Mbaraka, karena telah memberikan perhatian kepada mereka selama menjabat sebagai Bupati Merauke dua periode.

Pemberian mungkin tidak dalam bentuk uang maupun barang secara langsung, tetapi pembangunan infrastruktur maupun pelayanan dalam bebagai aspek atau bidang telah dirasakan rakyat.
Sehingga tidaklah mengherankan ketika sosok seorang Romanus Mbaraka selalu diingat dan dikenang sampai kapanpun. Karena jasa-jasanya yang telah dibuat-dilakukan. (Frans Kobun)









