Hari Raya Idul Adha 1445 H, DPW LDII Papua Selatan Sembelih 43 Hewan Kurban

Laporan Utama280 views

Merauke, Suryapapua.com- Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Lembaga Dakwaah Islam Indonesia (LDII) Provinsi Papua Selatan melakukan penyembelian 43 hewan kurban di sejumlah titik yang telah ditentukan  pada Hari Raya Idul Adha 1445 H 2024.

Hewan kurban tahun ini, mengalami peningkatan dibandingkan 2023 silam dengan jumlah  hanya 37 ekor.

Demikian disampaikan Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Lembaga Dakwaah Islam Indonesia (LDII) Provinsi Papua Selatan,  Bekti Utomo kepada sejumlah wartawan Senin (17/06/2024).

Menurutnya, puluhan hewan kurban tersebut adalah dari DPD  LDII Kabupaten Merauke, Boven Digoel serta Mappi.

Untuk  LDII Merauke  sebanyak 39 ekor sapi dari  PAC Rimba Jaya 7 ekor, Kamundu 2 ekor, Samkai 4 ekor, Mandala 4 ekor, Buti  4 ekor, Maro 2 ekor, Kamaggi 2 ekor, Jagebob 2 ekor.

Selanjutnya  Kumbe 2 ekor, Rawahayu-Muting  2 ekor, Kakiamke (Muting) 3 ekor, Muting Alfasera 3 ekor serta PAC Ulilin 2 ekor dengan tempat penyembelian dilakukan di 14 titik.

Sedangkan DPD  LDII Boven Digoel,  2 ekor sapi serta  LDII Mappi 1 ekor sapi. Dengan demikian, jumlah keseluruhan hewan kurban yang disembelih sebanyak  43 ekor.

“Ini adalah ibadah kurban dengan memiliki nilai pahala luar biasa. Karena ada dua esensi yakni meningkatkan ketakwaan individu atau masing-masing warga LDII serta meningkatkan ketakwaan sosial,” ujarnya.

Artinya, lanjut Bekti,  momentum ibadah kurban  hendaknya menjjadi momentum kepedulian sosial bagi seluruh masyarakat tanpa memandang suku, agama dan ras.

“Saya  berharap masyarakat bisa menikmati daging kurban, khususnya bagi mereka yang tidak mampu.  Ini menjadi konsen kami dalam rangka melaksanakan tugas dan fungsi LDII yakni 3 K (komunikasi, karya serta kontribusi).

Diakui tahun ini terjadi peningkatan hewan kurban mencapai 43 dibandingkan tahun lalu 37. “Alhamdulilah, ini berarti  terdapat peningkatan kualitas iman dan peningkatan ekonomi.  Mudah- mudahan kedepan lebih baik lagi,” ungkapnya.

Penulis : Frans Kobun

Editor   : Frans Kobun

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *