Merauke, Suryapapua.com– Bertempat di auditorium kantor bupati Rabu (25/5), Pemerintah Kabupaten Merauke melakukan sosialisasi penyakit mulut dan kuku (PMK) kepada asosiasi, kelompok ternak, perhotelan serta stakeholder lain.
Kegiatan sosialisasi dimaksud dibuka oleh Asisten II Setda Merauke, Yeremias Ndiken. Sementara penyelenggara sosialisasi adalah Dinas Ketahanan Pangan, Peternakan dan Kesehatan Hewan.
Dalam arahannya, Yeremias mengatakan, dari data yang diterimanya, hingga hari ini terdapat 16 provinsi dengan jumlah 82 kabupaten, telah terjangkut penyakit mulut dan kuku (PMK) terhadap sejumlah ternak seperti sapi, kambing, babi, domba dan lain-lain.
Sedangkan yang masih bebas PMK adalah Sulawesi, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat dan Papua. “Jadi sampai hari ini, ternak di Merauke belum terserang PMK,” ujarnya.
Untuk menjaga agar PMK tak masuk di Merauke, lanjut Yeremias, berbagai kegiatan penyuluhan dan sosialisasi dilakukan secara kontinyu kepada seluruh masyarakat, lebih khusus lagi untuk para peternak.
“Kami telah meminta jika ada gelajah yang menyerang ternak dari PMK, secepatnya dilaporkan kepada pemerintah. Sehingga diambil langkah pencegahan,” ungkapnya.
Sementara Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Kabupaten Merauke, Martha Bayu mengatakan, penularan PMK sangat cepat ke sejumlah ternak berkuku belah atau berkuku genap.
Oleh karena penularan cepat, maka sosialisasi terus digencarkan. Dalam kegiatan turun kampung (turkam) Bupati-Wakil Bupati Merauke, Romanus Mbaraka-H. Riduwan pekan lalu di kampung-kampung, telah disampaikan juga kepada masyarakat.
“Hari ini kita undang asosiasi, kelompok ternak, perwakilan hotel dan stakeholder lain untuk mensosialisasikan PMK, agar dapat diketahui,” ujarnya.
Penulis : Frans Kobun
Editor : Frans Kobun