Merauke, Suryapapua.com– Wakil Ketua III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Merauke Jalur Pengangkatan, dr. Dominikus Cambu angkat bicara, terkait tindakan PT Jhonlin Group yang menabrak area jalan yang telah dipasang sasi masyarakat Salamepe dan Nakias, Distrik Ngguti, Kabupaten Merauke, Papua Selatan.
Dalam sesi jumpa pers Minggu (23/11/2025), Cambu mengungkapkan, Gubernur Papua Selatan, Apolo Safanpo bersama Bupati Merauke, Yoseoh Bladib Gebze pernah bertemu, sekaligus berdialog bersama masyarakat disana, namun terjadi aksi penolakan.
“Nah, ketika ada penolakan demikian, harusnya perusahan sadar dan tak melakukan kegiatan disana, termasuk membuka badan jalan,” pintanya.
Dengan menabrak sasi yang telah dipasang masyarakat dua kampung,. Demikian Cambu, sama dengan melukai hati orang Marind.
“Ya, kami meminta agar Gubernur Safanpo serta Bupati Bladib Gebze memanggil Managemen PT Jhonlin Group terhadap persoalan dimaksud,” pintanya.
Lalu, lanjut Cambu, perusahan agar tidak beroperasi terlebih dahulu sebelum persoalan dimaksud dituntaskan.
“Kami juga akan memanggil pihak perusahan untuk rapat dengar pendapat (RDP) dalam waktu dekat,” katanya.
“Sekali lafi saya minta masyarakat adat dihargai, juga tanah mereka. Jangan buat mereka menangis dan menderita,” pintanya lagi.
Tutup Mata
Sementara, Ketua Fraksi Afirmasi DPRK Merauke, Milka Balagaize mengungkapkan, masyarakat Marind sedang menderita, namun pemerintah menutup mata.
“Kami meminta kepada Gubernur Safanpo serta Bupati Bladib Gebze menyelesaikan permasalahan ini,” pinta dia.
“Saya sebagai anak negeri meminta kembalikan hak masayarakat adat, sebelum situasi lebih rumit terjadi. Semua sudah diambil, mau apa lagi, hutan digusur dan dibabat habis,” kritiknya.
Sebagai orang Marind, dirinya harus bersuara lantang dan keras, karena menjadi bagian dari rakyat.
“Mari kita duduk bersama untuk selesaikan persoalan ini. Hentikan pengoperasian di Salamepe dan Nakias sebelum ada penyelesaian. Perusahan perlu memahami apa yang menjadi keinginan serta harapan rakyat,” katanya.
Penulis : Frans Kobun
Editor : Frans Kobun









