Merauke, Suryapapua.com– Bertempat di SP-3, Kampung Sumber Harapan, Distrik Tanah Miring, Bupati Merauke, Romanus Mbaraka melounching sekolah lapang, setelah dalam beberapa tahun terakhir, terjadi penurunan produksi padi yang dialami dan atau dirasakan petani.
Pembukaan sekolah lapang berlangsung Sabtu (12/8), dihadiri Danrem 174 ATW serta para pejabat dari organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkungan pemerintah setempat.
Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Holtikultura Dinas Pertanian Kabupaten Merauke, Provinsi Papua Selatan, Agustinus Yoga Priyatno dalam laporannya menjelaskan, sekolah lapang perlu dihidupkan kembali, lantaran terjadi penurunan produksi padi.
Dengan hadirnya sekolah lapang, diharapkan menjadi media untuk saling bertukar pikiran antara sesama petani. Sekaligus petani dapat memperoleh berbagai informasi teknologi adaptik sesuai keadaan di lapangan.
“Ya, karena kondisi di setiap lapangan berbeda, sehingga petani perlu belajar mulai dari cara mengukur kadar tanah, air maupun iklim,” jelas Yoga.
Lebih lanjut Yoga mengungkapkan, di sekolah lapang, terintegrasi di dalamnya petugas dari BTPT, pengamat hama dan penyakit, BMKG serta distributor pupuk.
“Kita akan lakukan kolaborasi bersama dengan sejumlah instansi itu serta petani untuk mengangkat padi di daerah,” katanya.
Untuk langkah awal, menurutnya, sekolah lapang dilakukan di dua kampung yakni Waninggap Miraf serta Sumber Harapan, sekaligus menjadi model agar bisa diikuti kampung lain.
“Memang kami akan lebih menekankan kepada efektifitas dan efisiensi usaha tani di lapangan, juga pelatihan pasca panen. Juga kolaborasi bersama tempat penggilingan, sekaligus dapat menyerap gabah petani,” ungkapnya.
Sudah Pernah Dibuka
Sementara Bupati Merauke, Romanus Mbaraka menjelaskan, sepuluh tahun silam, sekolah lapang sudah dibuka bersama Bambang Dwiatmoko yang saat itu menjabat Kepala Dinas Pertanian Merauke.
“Tidak tahu kenapa hilang setelah saya tak menjabat bupati periode lalu. Tetapi hari ini muncul kembali dan semoga ada berkat didapatkan,” ungkapnya.
Dengan dihidupkan kembali sekolah lapang, bisa membantu produktivitas padi, sehingga Kabupaten Merauke menjadi ‘perut’ bagi Papua Selatan serta daerah lain di wilayah Indonesia Timur.
Penulis : Frans Kobun
Editor : Frans Kobun