Merauke, Suryapapua.com– Mama-mama Papua di Kampung Yanggandur, Distrik Sota, Kabupaten Merauke dengan jumlah lima orang yang tergabung dalam Kelompok Empi Wae Tetepu, memanfaatkan potensi kemiri dengan mengolahnya menjadi minyak.
Hasil produksi minyak kemiri itu, telah dibuatkan dalam kemasan botol, sekaligus dipasarkan dalam beberapa minggu terakhir. Hasilnya pun menggembirakan. Dimana dari 30 kemasan, sebagian besarnya telah laku terjual, hanya tersisa sekitar 10 bungkus.
Penggerak Kelompok Empi Wae Tetepu, Kampung Yanggandur, Theresia Agnesia Maturbong kepada Surya Papua Kamis (2/12) menjelaskan, sesunggunya arti nama kelompok itu yakni satu hati-maksud menuju tujuan baik. “Betul saya sebagai penggerak. Sedangkan ketuanya adalah Mama Magdalena Ndiken yang juga ibu Sekretaris Kampung Yanggandur,” ujarnya.
Dikatakan, ada sejumlah potensi di Kampung Yanggandur mulai dari madu trigona, buah merah, serai merah termasuk kemiri dan lain-lain. Beberapa potensi dimaksud telah dikembangkan dan sedang berjalan.
Khusus kemiri, menurutnya, adalah salah satu komoditi andalan di kampung. Karena hampir di setiap halaman rumah maupun dusun, dimiliki masyarakat setempat.
“Oleh karena dimiliki semua warga, saya bersama beberapa mama Papua mencoba mengola jadi minyak, sekaligus dibuatkan dalam kemasan. Sebenarnya sudah lama diproduksi, hanya belum ada kemasan yang lebih baik,” ungkapnya.
Untuk memroses kemiri menjadi minyak, beberapa tahapan perlu dilalui. Setelah kulit dikeluarkan, cangkang kerasnya dikeluarkan pula, sekaligus isinya diambil lalu diblender. Selanjutnya diendapkan selama 24 jam.
Keesokan harinya, lanjut Theresia, air dan santannya diambil dan dimasukan dalam kuali untuk dimasak. Hanya saja proses masaknya, tak menggunakan kayu api, mengantisipasi tak gosong. Sehingga dimasak menggunakan kompor agar nyala api dapat diatur.
Setelah sudah menjadi minyak, didinginkan beberapa jam. Lalu dimasukan dalam kemasan botol 100 mililiter, sekaligus ditempel stikernya. Untuk botol dibeli dari salah satu toko di kota.
Sedangkan harga minyak kemiri, dijual Rp 35.000/botol sesuai ukuran kemasan tersebut. Penjualan dilakukan secara online atau informasi dari mulut ke mulut. “Kami baru memproduksi sekitar 30 botol dan puji Tuhan, sekitar 20-an botol telah laku terjual,” katanya.
Reporter : Frans Kobun
Editor : Frans Kobun
Luar Biasa