Merauke, Suryapapua.com– Perayaan malam Paskah di Gereja Santa Theresia Buti-Merauke Sabtu (16/4), ditandai upacara cahaya lilin. Sekaligus mengingatkan bahwa Allah sumber kekuatan serta jalan untuk mengarahkan umat manusia kepada kebenaran serta hidup.
Dari pantauan Surya Papua sekitar pukul 18.00 WIT, di halaman gereja itu, onggokan kayu ditumpuk. Beberapa saat kemudian, Pastor Paroki Santa Theresia Buti, RD Pius Oematan didampingi para misdinar, petugas serta perwakilan semua etnis yang berpakaian adat masing-masing, menuju ke area titik api.
Di sekitarnya telah menyala api. Sebuah lilin panjang ikut diarak dari sakristi, dinyalahkan Pastor Pius. Selanjutnya, lilin Paskah diarak secara bersamaan melewati jalan utama, lalu masuk kembali ke halaman gereja. Di pintu masuk gereja, Pastor Pius mengangkat lilin sambil menyerukan, “Terang Kristus.”
Di saat perarakan berlangsung, semua lampu baik dalam gereja maupun di halaman, dimatikan terlebih dahulu. Setelah masuk ke gereja, baru lilin yang dibawa umat, mulai dibakar. Kegelapan pun diterangi cahaya lilin.
Setelah di atas mimbar, beberapa saat kemudian, lampu listrik dinyalahkan kembali. Lalu lilin di tangan umat dimatikan.
Misa malam Paskah terus berlanjut. Kurang lebih 1.000 umat memadati bagian dalam gereja maupun diluar, baik di depan serta samping kiri serta kanan halaman.
Suasana misa Malam Paskah kali ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Karena umat yang tak sempat masuk di dalam , bisa mengikuti secara langsung perayaan misa, setelah dipasang tiga layar lebar di luar.
Dalam khotbahnya, RD Pius Oematan mengatakan, dari bacaan-bacaan tadi, umat diingatkan bagaimana Allah menyelamatkan bangsa Israel di zaman dulu. Dan kini ,sungguh-sungguh nyata melalui putra-NYA Yesus Kristus yang menderita dan wafat di Kayu Salib. Lalu telah bangkit sekaligus menjamin keselamatan umat manusia.
“Upacara malam Paskah, kita hendak merenungkan peristiwa kebangkitan Yesus Kristus sebagaimana diceriterakan dalam Injil bahwa awal kebangkitan Yesus, disaksikan beberapa wanita dan bukan kaum laki-laki,” ujarnya.
“Tentu kita bisa bayangkan bagaimana sejumlah wanita memberi kesaksian tentang sebuah peristiwa yang tak biasa. Dimana pasti banyak kesulitan dihadapi ketika akan memberitahukan ke orang lain,” katanya.
Para murid, jelas Pastor Pius, bertahun- tahun hidup bersama Yesus dan ketika mendengar bahwa kubur kosong, ikut tak percaya pula.
Namun Petrus masih memiliki niat tulus, meski tak percaya. Tetapi guna membuktikan kesaksian para wanita, dia berlari ke makam. Lalu benar menemukan kubur kosong.
Dikatakan, kebangkitan Yesus yang dirayakan malam ini, sesungguhnnya merupakan pemenuhan janji Allah, jauh sebelum kehadiran Yesus di dunia. DIA membuktikan janji Allah yang disampaikan para nabi selama beribu tahun dari ramalan kepada umat, melalui perjanjian lama.
Dimana, jelasnya, suatu saat lahir seorang putra keturunan Daud. DIA akan mewartakan kerajaan Allah, namun sebelumnya pasti ditolak, ditangkap, diadili serta dihukum mati, tetapi pada akhirnya bangkit pada hari ketiga.
“Inilah puncak sebuah karya pewartaan Yesus di dunia. Dimana dengan kebangkitan-NYA, membuktikan kepada kita bahwa apa yang dijanjikan Allah selama ribuan tahun silam, ternyata terwujud setelah Allah membangkitkan putranya dari antara orang mati,” ujarnya.
Meski begitu, peristiwa dimaksud, tentu tak gampang diterima semua orang. Apalagi peristiwa kubur kosong itu, pertama- tama ditemukan sejumlah wanita. Sehingga pasti tak dipercayai.
“Betapapun keraguan umat tentang kebangkitan Yesus, namun satu hal pasti bahwa ketika kita akan berakhir dari muka bumi ini memasuki suatu kehidupan baru, pasti menyembah DIA Sebagai Raja,” ungkapnya.
“Ya meski kita masih sehat serta menjamin kebahagiaan bahkan menutup mata dan hati, tetapi tak bisa disangkali bahwa saat -saat terakhir, sekalipun mungkin tak meyakini bahwa Yesus adalah Tuhan yang telah bangkit, namun ketika beralih dari dunia, semua akan mencari Yesus,” katanya.
Di balik ketidakberdayaan umat, hanya Yesus menjadi harapan di akhirat. “Kita akan bertekuk lutut dan menyembah DIA sebagai raja dan juru selamat,” ujar Pastor Pius.
“Semoga umat manusia percaya bahwa Tuhan Yesus yang menderita dan wafat di kayu Salib, kini telah bangkit. Kebangkitan itu adalah sebuah bukti bahwa DIA menjamin kehidupan dan keselamatan manusia di dunia hingga akhirati,” pesan Pastor Pius.
Penulis : Frans Kobun
Editor : Frans Kobun