Makna Pesta Pembaptisan Tuhan

Opini46 views

HARI Raya Pembaptisan Tuhan Yesus merupakan peringatan penting dalam kalender liturgi Kristen yang dirayakan setiap tahun pada Minggu setelah tanggal 6 Januari yaitu setelah Hari Raya Epifani atau Penampakan Tuhan.

Peristiwa ini menandai awal pelayanan publik Yesus dan memiliki makna teologis yang mendalam bagi umat Kristiani.

Injil Lukas memberikan perspektif unik mengenai peristiwa ini dengan penekanan khusus pada aspek doa dan pewahyuan identitas Yesus sebagai Anak Allah.

Konteks Peristiwa

Injil Lukas mencatat bahwa setelah Yohanes Pembaptis menyerukan pertobatan dan membaptis banyak orang di Sungai Yordan, Yesus juga datang untuk dibaptis.

Lukas menekankan bahwa peristiwa ini terjadi setelah semua orang lain dibaptis, menunjukkan bahwa baptisan Yesus memiliki makna khusus dan berbeda.

Makna Teologis dalam Injil Lukas

Doa sebagai penghubung dengan Allah: Lukas mencatat bahwa setelah dibaptis, Yesus sedang berdoa ketika langit terbuka dan Roh Kudus turun ke atas-Nya.

Penekanan pada doa ini menunjukkan hubungan intim antara Yesus dan Bapa-Nya, serta pentingnya doa dalam kehidupan rohani.

Pewahyuan Identitas Yesus: Selama Yesus berdoa, terdengar suara dari langit yang berkata, “Engkaulah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Mulah Aku berkenan.”

Pernyataan ini menegaskan identitas Yesus sebagai Anak Allah dan menandai dimulainya misi penyelamatan-Nya.

Solidaritas dengan Umat Manusia: Meskipun tanpa dosa, Yesus memilih untuk dibaptis sebagai tanda solidaritas-Nya dengan umat manusia yang berdosa.

Tindakan ini menunjukkan kerendahan hati-Nya dan kesediaan-Nya untuk menanggung dosa manusia.

Relevansi bagi Umat Kristiani

Peristiwa pembaptisan Yesus dalam Injil Lukas mengajarkan beberapa hal penting bagi umat Kristiani:

Pentingnya Doa: Yesus menunjukkan bahwa doa adalah sarana utama untuk berkomunikasi dengan Allah dan menerima kekuatan Roh Kudus.

Umat Kristiani diajak untuk meneladani Yesus dalam kehidupan doa yang tekun.

Pemahaman Identitas sebagai Anak Allah: Melalui baptisan, umat Kristiani diingatkan akan identitas mereka sebagai anak-anak Allah dan panggilan untuk hidup sesuai dengan kehendak-Nya.

Solidaritas dan Kerendahan Hati: Yesus menunjukkan teladan solidaritas dengan manusia dan kerendahan hati.

Umat Kristiani diajak untuk hidup dalam semangat solidaritas dan rendah hati dalam pelayanan kepada sesama.

Dalam liturgi Gereja, Hari Raya Pembaptisan Tuhan menutup Masa Natal dan sekaligus menatap ke depan untuk menyadari kembali siapakah Yesus yang telah menjadi manusia untuk menyelamatkan kita.

Perayaan ini juga menjadi kesempatan bagi umat untuk merenungkan kembali janji baptis dan komitmen mereka sebagai pengikut Kristus.

Dengan merenungkan peristiwa pembaptisan Yesus menurut Injil Lukas, umat Kristiani diajak memperdalam kehidupan doa, memahami identitas mereka sebagai anak-anak Allah dan meneladani Yesus dalam kerendahan hati dan solidaritas dengan sesama.

Penulis

Ludgerus Waluya Adi, S.Ag

Guru PAK SD Inpres Mangga Dua Merauke

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *