Ketika Romanus Mbaraka ‘Berlari’ Jemput Korban Air Pasang

Laporan Utama497 views

JUMAT 15 Maret 2024 sekitar pukul 08.00 WIT, mobil putih diparkir di depan  gudang-samping kediaman Bupati Merauke,  Romanus Mbaraka. Terlihat beberapa orang  sedang  sibuk menaikkan puluhan karung  beras.

Beras yang dikeluarkan dari gudang, bukan pemberian orang lain. Tetapi itu dari hasil kebunnya di atas lahan 50-an hektar miliknya di Kampung Sarsang, Distrik Tanah Miring.

Sementara di luar pagar kediaman, sejumlah mobil kepala dinas  terparkir. Rupanya  para pejabat itu telah mendengar sekaligus mengetahui jika Romanus Mbaraka, orang nomor satu di daerah ini, akan bergerak menuju ke  daerah Payum, Kampung Buti (Pantai Lampu Satu).

Sekitar pukul 09.00 WIT, Bupati Mbaraka yang tampil sedikit ‘kocak’ mengenakan  kaca mata warna hitam, menyetir sendiri mobilnya tanpa ajudan disamping, keluar dari rumahnya menuju ke Lampu Satu-Payum.

Puluhan warga sedang menyampaikan keluhan mereka kepada Bupati Merauke, Romanus Mbaraka – Surya Papua/Frans Kobun
Puluhan warga sedang menyampaikan keluhan mereka kepada Bupati Merauke, Romanus Mbaraka – Surya Papua/Frans Kobun

Disana puluhan masyarakat yang menjadi korban air pasang, telah menunggu. Romanus Mbaraka langsung menemui mereka. Semua berdiri mengelilinginya, ditemani  Kepala Badan Penanggulangan Bencana Kabupaten Merauke, Romanus Sujatmiko, Kepala Distrik Merauke, Arnold Rudolf serta sejumlah pejabat lain.

Selain mendengar ‘jeritan’ korban air pasang, Bupati Mbaraka juga melihat dari dekat salah satu bangunan rumah berarsitek papan yang telah rata tanah, akibat ganasnya gelombang air pasang Jumat dini hari itu.

Tak banyak ‘gula-gula’ dihadapan puluhan korban, Bupati Mbaraka memerintahkan sekretaris pribadinya, Corneles Upessy mengambil uang sekaligus diberikan kepada mereka.

Selain itu,  bantuan beras sebagai langkah emergency  diberikan, mengingat para korban telah kehilangan segala-galanya.

Para korban menerima bantuan dana yang diberikan Bupati Merauke, Romanus Mbaraka – Surya Papua/Frans Kobun
Para korban menerima bantuan dana yang diberikan Bupati Merauke, Romanus Mbaraka – Surya Papua/Frans Kobun

Dua titik atau tempat dikunjungi  Romanus Mbaraka. Kurang lebih dua jam, ia bersama mereka disitu.

Salah satu langkah cepat dilakukan adalah segera melakukan komunikasi bersama Dandim 1707 Merauke  agar tujuh bangunan rumah yang disapu air pasang, segera dibangun atau dikerjakan.

“Saya minta Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Merauke, Leonardus Mogot meresponi cepat. Nanti dari sini, saya ke Pak Dandim untuk bicara langsung agar tujuh unit rumah bisa dikerjakan prajurit TNI, agar cepat selesai dan dapat ditempati,” ungkap Bupati Mbaraka.

Dari daerah Payum, Romanus Mbaraka  melihat talud di sekitar Pantai Lampu Satu, sekaligus berdialog bersama sejumlah warga lain.

Selanjutnya menuju ke Dandim 1707 Merauke  di kantornya untuk bertemu. Hanya dalam hitungan beberapa menit, dialog bersama Dandim dilakukan dan langsung pulang.

Bupati Merauke, Romanus Mbaraka saat bertemu dengan Dandim 1707 Merauke beberapa hari lalu – Surya Papua/Frans Kobun
Bupati Merauke, Romanus Mbaraka saat bertemu dengan Dandim 1707 Merauke beberapa hari lalu – Surya Papua/Frans Kobun

Rupanya sampai di rumah, laporan datang dari Kepala Badan Penagggulangan Bencana, Romanus Sujatmiko serta Kepala Distrik Merauke, Arnold Rudolf kalau jumlah warga yang mengalami musibah air pasang, dimana rumahnya rusak serta perabot di dalamnya disapu air pasang  mencapai ratusan orang.

Seketika- tanpa menunggu lama, Bupati Mbaraka menginstruksikan agar truk-truk segera bergerak ke sejumlah titik seperti Payum, Kampung Buti, Kelurahan Samkai serta Maro untuk menjemput para korban, sekaligus dibawa ke GOR Hiad Sai.

Gerakan pun dilakukan. Dalam hitungan beberapa jam, ratusan warga dievakuasi sementara untuk tinggal di GOR Hiad Sai.

Ratusan masyarakat korban air pasang yang berada di GOR Hiad Sai- Surya Papua/Frans Kobun
Ratusan masyarakat korban air pasang yang berada di GOR Hiad Sai- Surya Papua/Frans Kobun

Lalu dapur umum-pun didirikan. Dinas Sosial Kabupaten Merauke yang diberikan tanggungjawab, langsung bergerak.

Selain itu, sejumlah kebutuhan utama seperti selimut, tikar dan lain-lain didistribusikan untuk ratusan warga di GOR Hiad Sai.

Meskipun ratusan warga sudah menempati dua tempat di GOR Hiad Sai, Bupati Mbaraka belum  tenang.  Karena ratusan korban air pasang, harus ditangani dan diurus baik selama di tempat pengungsian.

Kemarin pagi, Sabtu 16 Maret 2024, Bupati Mbaraka kembali mengumpulkan semua lurah serta beberapa instansi berkompoten untuk mmbicarakan sejumlah hal penting.

Sebut saja pendataan  valid  perlu dilakukan para lurah serta Kepala Distrik Merauke, sehubungan dengan para korban  yang mengalami musibah air pasang, sehingga pendistribusian makanan dan kebutuhan lain, tepat sasaran.

Selain itu, dapur umum harus jalan terus, tidak boleh macet atau putus. Karena ratusan  korban air pasang yang ditampung, butuh makan.

Pertemuan Bupati Merauke, Romanus Mbaraka bersama para lurah – Surya Papua/Frans Kobun
Pertemuan Bupati Merauke, Romanus Mbaraka bersama para lurah – Surya Papua/Frans Kobun

Kepala Dinas Sosial Kabupaten Merauke, Gentur Pranowo mengaku dapur umum berjalan sejak ratusan warga tiba di GOr Hiad Sai.  Makan mereka dilayani tiga kali dalam sehari.

“Kami jalankan instruksi yang disampaikan Bapak Bupati Merauke. Jadi tiap hari makan dan minum ratusan warga diberikan,” jelasnya.

Hal lain disampaikan Bupati Mbaraka terkait pelayanan kesehatan. “Saya sudah minta Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Merauke, dr. Nevil Muskita membuka pos di tempat pengungsian dan  ada beberapa tenaga medis telah disiagakan disana,” katanya.

Tidak berhenti sampai disitu. Kemarin sore juga,  Romnanus Mbaraka, anak kampung dari Kalilam, Pulau Terapung KImaam itu,  langsung datang ke GOR Hiad Sai menemui ratusan  korban air pasang, sekaligus berdialog.

Sejumlah kekurangan di GOR Hiad Sai yang dialami serta dirasakan warga, di eksekusi di tempat.

Salah seorang korban yang rumahnya disapu air pasang, Silas Mahuze, Warga Payum, Kampung Buti menyampaikan banyak terimakasih kepada Bupati Merauke, Romanus Mbaraka yang cepat datang melihat mereka.

“Sekali lagi terimakasih banyak Bapak Romanus, sudah datang beri kekuatan kepada kami disini,” tuturnya.

Meskipun rumah serta perabot di dalamnya disapu air pasang, namun isteri dan anak-anaknya selamat. “kami juga senang karena Bapak Romanus mengurus sekaligus membawa kami tinggal sementara di GOR Hiad Sai,” ujarnya.

Penulis : Frans Kobun

Editor   : Frans Kobun

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *