Merauke, Suryapapua.com– Sebanyak 38 kuda diikutkan dalam lomba pacuan kuda tradisional dalam rangka memeriahkan HUT Merauke ke-121 di Sirkuit Taman Pinang, Kampung Sidomulyo, Distrik Semangga, Kabupaten, Provinsi Papua Selatan, Minggu (5/2/2013).
Lomba pacuan kuda tradisional dibuka secara resmi oleh Wakil Bupati Merauke, H. Muhammad Riduwan. Hadir di tengah-tengah kegiatan lomba, Bupati Merauke, Romanus Mbaraka.
Kehadiran orang nomor satu itu, menjadi motivasi peserta dalam meraih juara. Bupati juga memberikan semangat dan hadiah (bonus) bagi peserta.
Dalam kesempatan itu, Wabup Riduwan menyampaikan apresiasi kepada panitia penyelenggara lomba pacuan kuda tradisional dan masyarakat Merauke yang telah berpartisipasi dalam memeriahkan HUT Merauke tahun 2023.
“Pacuan kuda tradisional bukan baru pertama kali diselenggarakan. Melihat animo masyarakat yang cukup tinggi, Pemkab Merauke akan mencoba memperbaiki sarana dan prasarana Sirkuit Taman Pinang Kampung Sidomulyo,” ujarnya.
Menurut Riduwan, pemerintah akan terus mendorong peningkatan kualitas pacuan kuda tradisional di Kabupaten Merauke dengan mendatangkan bibit kuda pacuan dari luar daerah untuk dikembangkan.
“Lomba ini adalah acara kegembiraan dan diharapkan semua dapat menunjukkan sportivitas. Kalah menang hal biasa. Selamat bertanding semoga berjalan lancar dan semua peserta diberikan keselamatan sampai selesai pertandingan,” ucapnya.
Kepala Dispora Kabupaten Merauke, Mike Cristian Walinaulik selaku Koordinator Seksi Lomba dan Pertandingan menyebut, lomba pacuan kuda tradisional sengaja dimasukkan dalam rangkaian HUT Merauke ke-121 dengan tujuan melestarikan olahraga tradisional dan kearifan lokal.
“Bulan depan kami akan gelar lagi lomba pacuan kuda tradisional. Harapan kami besok lebih banyak lagi terlibat seperti Distrik Kurik, Malind dan Jagebob dapat terlibat dalam perlombaan nanti” tandas Mike.
Ketua Panitia Lomba Pacuan Kuda Tradisional, Basir menjelaskan, lomba dibagi dalam 3 kelas yakni kuda senior, junior dan kuda hasil kawin silang.
Peserta rata-rata berasal dari Kurik, Salor, Kuprik, Semangga dan Kampung Sidomulyo Merauke.
Dia menyebut peserta lomba yang meraih juara I mendapatkan hadiah uang tunai Rp1.500.000 plus trofi, juara II Rp1.250.000 plus piala, juara tiga Rp1000.000.
Tak hanya itu, panitia juga memberikan penghargaan bagi juara harapan I, II dan III berupa uang pembinaan mulai dari Rp 500-000 sampai Rp750.0000.
“Tadi pak bupati juga sudah sempat berikan hadiah bonus bagi para joki yang juara. Ini adalah olahraga tradisional, sehingga kami harap sangat perlu dilestarikan dan juga sebagai hiburan untuk masyarakat Merauke.
Seorang Joki Kuda Tradisional Kampung Sidomulyo, Alvin mengaku tak patah semangat meski dirinya tak meraih juara. Dia berjanji akan terus mengikuti iven lomba pacuan kuda tradisional kedepannya.
“Meskipun saya kalah, tapi tidak mematahkan semangat saya untuk mengikuti lomba pacuan kuda di waktu kan datang,” aku Alvin.
Penulis : Hendrik Resi
Editor : Frans Kobun