Suka Duka Polisi Saat PAM Pemilu di Pedalaman, Dari Mandi Lumpur Hingga Basah Kuyup Dihantam Gelombang

Laporan Utama726 views

Merauke, Suryapapua.com-Kasak-kusuk orang di seantero Kabupaten Merauke, Provinsi Papua Selatan menanyakan siapa  calon legislatif baik DPR RI, provinsi, kabupaten serta Dewan Pimpinan Daerah (DPD) yang lolos, setelah hasil penghitungan surat suara dari tingkat  kampung hingga distrik masih menggema dalam beberapa pekan terakhir.

Betapa tidak, semua belum tenang. Entah itu caleg sendiri maupun tim sukses-nya.  Tidur malam pun, masih dihantui kegelisahan, kecemasan dan lain sebagainya. Kenapa?  Karena ‘peluru’ alias uang, sudah pasti banyak  dikeluarkan untuk operasional.

Bahkan tidak memvonis dan atau menuduh, tetapi bahwa bisa saja lembaran Rp 50.000 hingga Rp100.000, ikut dihambur-hambur di injuri time kepada rakyat.

Nah,  ketika hasil peno Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang dijadwalkan 3-5 Maret 2024,   caleg  dinyatakan lolos, tentu bahagia dan tersenyum lebar. Tetapi kalau  caleg  kalah, apakah sudah siap menerima kenyataan?

Anggota yang kelelahan di tengah hutan dan harus beristirahat saat mengawal logistuk pemilu – Surya Papua/IST
Anggota yang kelelahan di tengah hutan dan harus beristirahat saat mengawal logistuk pemilu – Surya Papua/IST

Ditengah suksesnya pelaksanaan pemilu 14 Pebruari 2024 lalu, orang tidak pernah berpikir akan peran serta tanggungjawab besar dari seorang anggota polisi ketika melakukan  pengawalan surat suara dari kota ke  distrik hingga kampung, sekaligus  pelaksanaan pencoblosan di ratusan tempat pemungutan suara (TPS).

Dengan beban dan tanggungjawab besar dimiliki, bahkan nyawa  taruhan sekalipun, aparat kepolisian dari Polres Merauke setia mengawal  pelaksanaan  pemilu dengan baik.

Pengawalan kotak berisi surat suara saat berangkat hingga kembali, melekat dilakukan seorang polisi, entah melalui jalur darat maupun air dengan berbagai situasi yang dialami seperti jalan rusak dan berlumpur, hingga gelombang ekstrim.

Salah seorang anggota polisi ketika sedang membantu agar mobil yang membawa logistic pemilu bisa melintas di tengah lumpur – Surya Papua/IST
Salah seorang anggota polisi ketika sedang membantu agar mobil yang membawa logistic pemilu bisa melintas di tengah lumpur – Surya Papua/IST

Inilah  potret,  fakta dan atau kenyataan dialami serta dirasakan sejumlah anggota polisi ketika melakukan  pengamanan pemilu di kampung-kampung di Distrik Ngguti.

Jangkauan ke kampung-kampung entah melalui darat maupun air, termasuk sangat ekstrim. Karena untuk mencapai ke titik sasaran,  harus berjibaku di tengah lumpur akibat jalan rusak, hingga ekstrimnya gelombang air saat  mengawal logistik pemilu.

Bripka Faisal Nurdin, Satu diantara sejumlah anggota polisi yang melakukan pengamanan di Distrik Ngguti Minggu (25/04/2024) mengaku, untuk mengawal logistik pemilu saat keberangkatan hingga kembali, membutuhkan waktu  berjam-jam, lantaran kondisi badan jalan rusak parah disertai lumpur hingga ekstrimnya gelombang air.

Inilah TPS di salah satu kampung yang dikawal anggota polisi untuk mencoblos dalam pemilu 14 Pebruari 2024 lalu – Surya Papua/IST
Inilah TPS di salah satu kampung yang dikawal anggota polisi untuk mencoblos dalam pemilu 14 Pebruari 2024 lalu – Surya Papua/IST

“Memang kami dari kota saat mengawal logistik pemilu menuju Okaba memakan waktu kurang lebih 7 jam. Lalu dari Okaba menuju  Ibukota Distrik Ngguti, harus melalui jalan  rusak parah disertai lumpur tebal,” ujar Bripka Faisal.

Lalu, katanya, dari distrik, pendistribusian berlanjut ke kampung-kampung. “Ada beberapa kampung harus melalui jalur air dengan menggunakan ketinting membawa atau mengangkut kotak logistik pemilu dengan durasi perjalanan mencapai 6-7 jam,” tuturnya.

Meski berbagai aral-rintangan dihadapi teman-teman polisi, namun tugas serta tanggungjawab dapat dijalankan dengan baik. Dimana rakyat di kampung dapat mencoblos menyalurkan pilihan politiknya hingga pelaksanaan berjalan aman-lancar.

Finalisasi akan tugas dan tanggungjawab anggota yang melakukan pengamanan di kampung-kampung di Distrik Ngguti, ditandai pergeseran kembali logistik pemilu ke kota tadi pagi sekitar pukul 03.00 WIT.

Terimakasih banyak untuk jasa besarmu ‘Pak Polisi’ yang telah  mengawal, mengamankan logistik pemilu  hingga menjaga situasi  saat pencoblosan di setiap TPS di 176 kampung, 11 kelurahan serta 22 distrik di Kabupaten Merauke.

 Penulis : Frans Kobun

Editor    : Frans Kobun

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *