Merauke, Suryapapua.com– Ahli waris dari almarhum Taufan Lanti, Tanar Taufan menyurati Presiden RI Joko Widodo, perihal sengketa lahan seluas 9 hektar lebih di pesisir Kali Maro, Kelurahan Kelapa Lima antara dirinya dengan Polres Merauke.
Polemik lahan dua kubu itu, telah berlangsung sejak 2019. Puncaknya pada Rabu (23/2) lalu. Dimana terjadi pengrusakan sejumlah kaca jendela mess karyawan yang diduga dilakukan Kapolres Merauke, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Untung Sangaji.
“Saya sudah menyurati Pak Presiden RI meminta perlindungan serta keadilan pemerintah. Kami merasa terancam dengan peristiwa kemarin,” kata Tanar Taufan melalui telpon Jumat (11/3).
Tidak hanya menyurati Presiden Jokowi, Tanar melalui kuasa hukumnya mengadukan insiden tersebut ke Mabes Polri, juga ke Ombudsman. Selanjutnya menunggu jadwal untuk memberi keterangan di sejumlah institusi itu.
“Lalu dari Propam Polda Papua juga sudah turun ke Merauke, karyawan dan saya sendiri sudah dimintai keterangan. Kami menunggu hasilnya nanti,” kata dia.
Tanar mengaku, pihaknya tidak bermasalah dengan polisi. Yang ia persoalkan Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Kementerian Keuangan RI wilayah Maluku dan Papua selaku pihak yang menghibahkan tanah ke Polri.
“Bagaimana pun polisi pelindung dan pengayom masyarakat. Tapi sejak awal saya sampaikan, gugat saja di pengadilan. Jika menang ambil,” tuturnya seraya menambahkan, memiliki dokumen lengkap atas lahan dimaksud.
“Kami beli secara resmi melalui notaris, urat pengukuran tanah dikeluarkan Kantor Pertanahan Merauke, surat pelepasan hak pemilik ulayat dan termasuk surat bukti pembayaran pajak tanah juga ada,” tandasnya.
Penulis : Peter Ezra
Editor : Frans Kobun
