SEPERTINYA tak ada ‘kapok-kapoknya’ juga orang memproduksi minuman lokal (milo) jenis sopi, padahal aparat kepolisian dari Polres Merauke terus menggencarkan operasi penertiban, sekaligus mengobrak-abrik tempat yang menjadi ‘sarang’ minuman memabukan tersebut—entah pada siang maupun malam hari.
Langkah dan tindakan kepolisian setempat dalam hal ini Satnarkoba Polres Merauke tentu sangat beralasan.
Mengapa? Karena sopi menjadi salah satu pemicu orang melakukan berbagai tindakan kriminalitas entah itu pemerkosaan, kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), pencurian hingga kebiasaan menyeret senjata tajam alias parang di aspal.
Sesuai catatan suryapapua.com, hampir setiap kali Satnarkoba Polres Merauke melakukan operasi penertiban milo, ada saja hasil didapatkan entah sopi, bahan baku maupun peralatan yang digunakan memroduksi.
Data terakhir sesuai rilis Polres Merauke Kamis (27/11/2025), semalam sekitar pukul 21.00 WIT, Kanit Opsnal Satresnarkoba, Aiptu Ariyanto bersama anggota melakukan razia di tiga lokasi berbeda.
Dari operasi tersebut, berhasil mengamankan puluhan liter sopi serta sejumlah alat produksi di Jalan Husein Palela, Tanjung Kelapa serta Jalan Cemara.
Barang-barang yang berhasil disita diantaranya satu jerigen berisi 35 liter sopi, 43 botol air mineral 600 ml berisi sopi.
Juga sembilan ember fermentasi, kompor, dandang serta perlengkapan produksi lain. Khusus cairan, langsung dimusnahkan di tempat, lantaran tidak bisa bertahan lama.
“Kami tidak akan memberi ruang sejengkal-pun kepada produsen dan pengedar minuman keras oplosan yang membahayakan masyarakat,” tegas Aiptu Ariyanto. (Frans Kobun)
