Merauke, Suryapapua.com– Sejumlah pedagang Merauke yang berjualan beras di belakang terminal mobil hilux jurusan Tanah Merah, Boven Digoel mengeluhkan pendapatan mereka yang menurun drastis dalam beberapa tahun terakhir.
Bahkan dari sejumlah pedagang itu, ada yang sudah gulung tikar, akibat pendapatan sangat minim didapatkan setiap hari.
Selain tempat jualan tersembunyi di dalam, akses jalan masuk ke sana-pun sulit sekali. Sehingga pembeli jarang masuk membeli beras.
Salah seorang penjual beras, Sriasih kepada Surya Papua Rabu (2/3) mengaku, kurang lebih dua tahun berjualan di tempat ini, setelah sebelumnya di pinggir jalan di SMPN 2 Merauke.
“Ya kalau tempat jualan masih di samping SMPN 2, pendapatan jauh lebih baik, karena dipinggir jalan. Namun sekarang, sulit sekali kami medapatkan uang, karena pembelinya hampir tak ada,” kata dia.
Dikatakan, ada sepuluh tempat jualan dibangun Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Merauke dua tahun silam, sekaligus ditempati pedagang beras. Hanya saja, beberapa pedagang sudah tutup usahanya dan beralih ke pekerjaan lain.
“Sekarang hanya tersisa empat pedagang beras di tempat tersebut. Namun pedapatan juga hampir tak ada. Hanya bertahan, mau bagaimana lagi,” ujarnya pasrah.
Sementara Rudi yang awalnya sebagai penjual beras mengaku telah beralih profesi sebagai penjual bakso keliling. “Saya tak bisa bertahan jualan beras, karena pelanggan tidak datang beli beras lagi. Jadi lebih baik banting setir ke pekerjaan lain,” katanya.
Penulis : Yulianus Bwariat
Editor : Frans Kobun