Merauke, Suryapapua.com– Masih ingatkah akan kasus penganiayaan seorang tenaga kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Merauke beberapa waktu lalu hingga dua jari tangannya terkena sabetan parang?
Ternyata sampai hari ini, pelaku belum teridentifikasi hingga ditangkap, sehingga Ikatan Perawat Kabupaten Merauke terpaksa , mengadu ke Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) setempat saat audiens yang berlangsung di ruang rapat dewan Kamis (27/1).
“Kami belum mendapatkan informasi lebih lanjut, sejauh mana penanganan terhadap sesama teman kami yang mengalami musibah saat sedang melaksanakan tugas di RSUD Merauke,” kata Ketua Ikatan Perawat Merauke, Purwaningsih.
Oleh karena belum ada kejelasan penangkapan pelaku, maka pihaknya menyuarakan ke DPRD Merauke agar bisa ditindaklanjuti dengan menanyakan lebih lanjut ke kepolisian setempat.
Dia mengaku, pengamanan di rumah sakit selama ini juga kurang ketat. Sehingga tenaga kesehatan yang melaksanakan tugas pelayanan kepada pasien, masih terus dibayangi rasa was-was.
“Kami butuh system pengamanan baik di RSUD Merauke. Sehingga dalam bekerja, tenaga kesehatan tak merasa khawatir jika ada yang masuk dari luar secara diam-diam,” pintanya.
Diharapkan agar dewan ikut menyuarakan kepada pemerintah system pelayanan lebih baik. Artinya bahwa, pengetatan dalam area rumah sakit termasuk di ruangan-ruangan saat nakes sedang bertugas, ditingkatkan.
Penulis : Frans Kobun
Editor : Frans Kobun