Merauke, Suryapapua.com – Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Merauke, Ratna Lauce mengungkapkan, luasan lahan untuk dua musim tanam dalam tahun 2022 adalah 64.000 hektar. Pembukaan luasan mengalami peningkatatan dibandingkan tahun sebelumnya hanya 63.000 hektar.
Namun sayangnya, disaat perluasan areal persawahan terus digenjot, ternyata jatah kuota pupuk bersubsidi tahun ini mengalami penurunan drastis. Dimana tahun kemarin, Pemkab Merauke mendapatkan jatah 11.000 ton pupuk. Namun tahu ini hanya 9.786 ton.
Hal itu disampaikan Ratna kepada sejumlah wartawan Kamis (6/1). Menurutnya, dengan penurunan kuota pupuk tersebut, pihaknya juga bingung bagaimana mengatur, sekaligus membagi ke tingkat petani.
“Memang terjadi penurunan jatah kuota pupuk setelah mendapatkan SK dari pusat. Padahal tahun kemarin masih sekitar 11.000 ton. Kita berharap mengalami peningkatan seiring pembukaan luasan lahan lagi, ternyata justru menurun ,” ungkapnya.
Ratna mengaku tidak tahu alasan terjadi penurunan. Karena itu merupakan keputusan dari pusat. Dalam minggu ini juga, realisasi pupuk sudah dilakukan.
Dikatakan, jatah 9.786 kuota pupuk tersebut, untuk dua musim tanam. Dan, berhak mendapatkan pupuk adalah petani yang telah mengantongi kartu tani serta membuat rencana definitif kelompok (RDK).
Lalu, jelas dia, biasanya jatah pupuk didapatkan tiap petani adalah dua hektar. Namun dengan pengurangan begini, pihaknya kebingungan membagi. Tetapi jelasnya akan disampaikan sekaligus dikonsultasikan ke Bupati Merauke, Romanus Mbaraka.
Disinggung satu hektar bisa menghabiskan berapa banyak pupuk, Ratna mengaku tergantung jenis. Misalnya tahun kemarin sesuai rekomendasi Litbang adalah 50 kg per hektar. Namun tahun ini ada peningkatan yakni per hektar 175 kg.
Penulis : Frans Kobun
Editor : Frans Kobun