Ketika Romanus Mbaraka Dicampak-kan, Sadis! Oretan Jurnalis Surya Papua

Laporan Utama760 views

TANPA hujan angin dan tanpa salah-dosa besar dilakukan, Romanus Mbaraka didepak dan dicampak-kan dari posisi atau jabatan sebagai Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai NasDem Provinsi Papua Selatan.

Tentu mengagetkan berbagai kalangan, terutama para kader partai maupun simpatisan dari empat kabupaten (Merauke, Boven Digoel, Mappi serta Asmat) setelah mengetahui jika ‘sang jenderal’ mereka dihempas secara diam-diam.

Lalu, apa alasan mendasar sehingga Romanus Mbaraka, Mantan Bupati Merauke dua periode itu dilengserkan?

Apakah karena Romanus Mbaraka kalah dalam pertarungan Pemilihan Gubernur Papua Selatan tahun 2024 silam?

Jawaban sementara-nya tidak. Mengapa? Karena seminggu lalu— kalau tidak salah, Romanus Mbaraka didampingi sejumlah Pengurus DPW Partai NasDem Provinsi Papua Selatan, masih mengikuti salah satu hajatan penting di Makassar, Sulawesi Selatan yang dibuka resmi Surya Paloh (Ketua Umum).

Pasca pulang dari hajatan tersebut, beberapa waktu kemudian, berseliweran di dunia media sosial Romanus Mbarak telah didepak sebagai Ketua DPW Partai NasDem Provinsi Papua Selatan. Sadis dan sangat sadis!

Mestinya petinggi partai  membuka mata sekaligus melihat juga akan  keberhasilan yang dicapai seorang Romanus Mbaraka dalam Pemilihan Legislatif (Pileg) 14 Pebruari 2024 silam.

Dimana, hampir empat kabupaten di Provinsi Papua Selatan, memiliki keterwakilan di lembaga Dewan Perwakilan  Rakyat Daerah (DPRD).

Sebagai contoh di Kabupaten Merauke, Partai NasDem mampu menghantarkan sejumlah kadernya duduk di lembaga DPRD setempat. Bahkan posisi Ketua DPRD Merauke dipegang Partai NasDem serta memiliki fraksi sendiri.

Begitu juga di DPR Provinsi Papua Selatan, kadernya-kadernya  menempati kursi legislatif hingga posisi Wakil Ketua I-pun dipegang Partai NasDem, lalu memiliki fraksi sendiri pula.

Hal lain yang menjadi bukti nyata dibuat Romanus Mbaraka adalah  bergerak cepat menyewa, sekaligus merenovasi dua unit ruko untuk dijadikan sebagai Kantor DPW Partai NasDem.

Tujuannya tidak lain agar rapat koordinasi secara kontinyu dilakukan, termasuk dengan para pengurus yang datang  dari empat kabupaten.

Dengan budi baik serta kerja keras  ditunjukkan Romanus Mbaraka setelah melakukan konsolidasi hingga  tingkat bawah di empat kabupaten dan berhasil mengangkat bendera Partai NasDem berkibar di Papua Selatan, bukankah itu strategi politik yang berhasil dalam Pileg 2024 lalu?

Kembali soal didepak-nya Romanus Mbaraka, apakah murni keputusan Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh?

Ataukah karena bisikan-bisikan dari segelintir kader partai yang nota bene adalah oknum pengurus di DPW Partai NasDem Provinsi Papua Selatan?

Semua menjadi misteri. Namun banyak orang menebak dan menduga-duga, ada kekuatan besar segelintir pengurus di DPW maupun DPD  bermanuver.

Dimana diduga  memainkan politik kotor menjatuhkan Romanus Mbaraka kepada petinggi Partai NasDem di Jakarta, agar memuluskan langkah politik mereka hingga sukses serta berhasil. (Frans Kobun)

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terbaru