Merauke, Suryapapua.com– Meskipun berbagai kesibukan melayani tamu maupun masyarakat yang tak pernah putus dari pagi hingga siang di ruang kerjanya, Rabu (23/3), Bupati Merauke, Romanus Mbaraka menyempatkan waktu datang ke Hotel Corein, tempat worshop atau pelatihan sejumlah kelompok ibu-ibu, terkait peningkatan kapasitas dalam bidang pertanian, kelautan serta perikanan.
Bertempat di lantai dua hotel itu, telah menunggu puluhan ibu. Jejeran meja di luar aula pertemuan telah disiapkan. Diatasnya disajikan sejumlah menu makanan yang lebih banyak didominasi dari bahan dasar sagu.
Menu dari sagu tersebut, diolah menjadi kue, keripik serta makanan lain. Sejumlah ibu dari setiap kelompok telah siap dengan hidangan aneka menu yang lezat.
Lalu Bupati Mbaraka didampingi Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Merauke, Ny. Imelda Carolina Mbaraka, dari deretan satu meja ke meja lain,mencicipi atau merasakan olahan makanan yang disiapkan.
Saat mencicii, sesekali Bupati Menganggukan kepala dan melempar senyum kepada setiap kelompok, pertanda racikan menu yang gurih dan nikmat.
Dalam sambutannya, Bupati Mbaraka menyampaikan ucapan terimakasih kepada tim Kementerian Desa yang telah menyelenggarakan pelatihan dimaksud dengan melibatkan sejumlah kelompok ibu-ibu.
Menurutnya,berbagai kegiatan pelatihan terus dilaksanakan selama ini, hanya saja akhir hasil tak ada. Artinya bahwa tidak ada tindaklanjut apa yang telah didapatkan dari pelatihan dimaksud.
“Ketika masih menjabat Kepala Bappeda dan Dispenda hingga menjadi Bupati Merauke, banyak kegiatan atau pelatihan. Namun setelah itu tak dilanjutkan,” ujarnya.
Hari ini, jelas Bupati Mbaraka, pelatihan lagi dilakukan dan ibu-ibu sudah menerima materi bahkan langsung praktek mengola beberapa hasil menjadi makanan. “Secara umum, saya melihat olahan makanan yang disajikan di atas meja berbahan sagu,” katanya.
Untuk Merauke, tepung sagu sudah ada dan berkualitas. Namun demikian, dibutuhkan lagi adalah beberapa peralatan untuk mengola tepung sagu menjadi mie, beras, kue dan lain-lain. Ini menjadi komitmen pemerintah untuk pengadaan di instansi terkait.
“Kenapa saya dorong perlunya peralatan, agar ibu-ibu berkembang dan tumbuh dengan baik melalui usaha yang dijalankan. Pemerintah senantiasa terus memberikan suport 1000 persen. Namun ketika support diberikan, usaha yang dijalankan harus berkembang,” pintanya.
Untuk dukungan modal, katanya, gampang saja dan pasti pemerintah membantu. Namun demikian, saat usaha dimaksud dijalankan, harus konsen managemennya.
“Misalnya saya mendatangkan mesin pengolahan sagu melalui organisasi perangkat daerah (OPD) teknis untuk mengola sagu menjadi makanan lain seperti beras, mie dan lain-lain, managemen perlu lebih kuat,” ujarnya.
Dimana promisi harus jalan, lalu juga sosialisasi serta mencari pangsa pasar secara kontinyu dilakukan. “Saya punya keinginan agar usaha yang digeluti atau dijalankan, terus tumbuh,” pintanya lagi.
Jika usaha berjalan baik dan lancar, pemerintah akan memfasilitasi perbankan agar ada tambahan modal pinjaman dengan bunga rendah.
Usai memberikan sepata dua-kata, Bupati Mbaraka mensuport dengan dukungan dana ke sejumlah kelompok itu masing-masing menerima Rp 3 juta. Sekaligus sebagai modal awal mengembangkan usaha dimaksud setelah pelatihan dilaksanakan.
Penulis : Frans Kobun
Editor : Frans Kobun