Merauke, Suryapapua.com– “Kami mendengar isu yang beredar kalau kapal-kapal pencari cumi, dilarang berlabuh di perairan Kumbe, Kampung Kumbe, Distrik Malind, Kabupaten Merauke. Jika sampai benar isu tersebut, tentu masyarakat sangat kecewa.”
Hal itu disampaikan salah seorang warga Kampung Kumbe, Yohanes Jhoni Gebze kepada sejumlah wartawan Selasa (1/2). Menurutnya, masyarakat setempat sangat bersyukur saat kapal-kapal pencari cumi berlabuh disini. Karena secara tidak langsung menghidupi ekonomi mereka.
Selain dampak dirasakan langsung masyarakat, juga belang-belang yang beroperasi. Karena nahkoda maupun ABK kapal memanfaatkan belang ke darat berbelanja sejumlah kebutuhan.
“Jadi kalau ada isu kapal-kapal pencari cumi hendak ditarik, bagaimana pendapatan warga disini, terutama mama-mama Papua yang berjualan hasil panen setiap hari,” tanya dia.
Baginya, masyarakat setempat sangat bersyukur ketika kapal cumi berlabuh disini. Lagi pula tak berlayar, mengingat cuaca kurang bersahabat. Lalu selama disini, mereka tak pernah membuat masalah. Tetapi justru membawa berkat.
“Ya, dengan rumor dimaksud, masyarakat resah sekali, lantaran secara tidak langsung, pendapatan akan menurun drastis kalau kapal pencari cumi bergeser dan berlabuh di tempat lain,” ujarnya.
Hal serupa disampaikan salah seorang Mama Papua, Susana Kaize. “Kami merasa terbantu ketika kapal-kapal cumi berlabuh di Kumbe. Dengan begitu, kami bisa jualan sayur-sayuran, buah-buahan serta hasil kebun lain,” tuturnya.
Disaat kapal-kapal berlabuh, pendapatan setiap hari mengalami peningkatan. Karena nahkoda maupun ABK selalu membeli sejumlah kebutuhan di darat dan dibawa naik ke atas kapal.
“Terus terang, perekonomian di Kampung Kumbe sangat hidup, setelah hadirnya kapal-kapal dimaksud,” katanya.
Mama Susana mengaku, pendapatan sehari diperoleh bisa mencapai Rp 200 ribu. Tentu ini sangat menggembirakan. Karena orang dari kapal selalu datang belanja sejumlah kebutuhan.
“Tidak hanya kami mama-mama Papua merasakan dampak positifnya, tetapi juga pedagang lain di sekitar pelabuhan. Justru mereka pun mengaku pendapatan meningkat,” ungkapnya.
Penulis : Yulianus Bwariat
Editor : Frans Kobun