SATU persatu etnis mulai tampil ke permukaan memberikan dukungan kepada Calon Bupati-Wakil Bupati Merauke dalam perhelatan pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2024.
Patut diacungi jempol, karena tampil perdana, sekaligus memberikan dukungan melalui deklarasi yang sudah dilakukan adalah etnis atau Suku Toraja yang mendiami Kabupaten Merauke, Provinsi Papua Selatan.
Dengan gagah berani, para tokoh mapun sesepuh Toraja di negeri ini, bergerak cepat merangkul keluarga besarnya memberikan dukungan kepada bakal calon bupati maupun wakil bupati.
Namun sayang disayang, Ikatan Keluarga Toraja (IKT) di Kabupaten Merauke, pecah dan atau terbelah dalam urusan politik. Kok bisa? Ayo ikuti detail oretan Jurnalis Surya Papua, Frans Kobun
Tidak dapat dipungkiri kalau orang Toraja yang hidup atau berdiam dimana-mana memiliki satu ‘garis komando’ jelas. Dimana ketika sesepuh atau Ketua IKT bersuara, pasti dibawahnya akan nurut atau mengikuti.
Nah, begitu dalam konstalasi politik kali ini, publik terkaget-kaget dengan sikap keluarga besar Toraja di Kabupaten Merauke yang tidak ‘sekamar’ mengusung calon bupati-wakil bupati.
Betapa tidak, boleh dibilang sedang terjadi ‘pertarungan sengit’ di internal keluarga Toraja antara sesepuh mereka Semuel Kadang, vs Yansen Bani, Anton Palungan, Cs.
Dalam deklarasi pekan lalu yang diaktori Semuel Kadang dengan dihadiri ratusan orang Toraja, memberikan dukungan penuh kepada Hendrikus Mahuze-H. Riduwan (MARI).
Selain dihadiri ratusan masyarakat Toraja, juga salah seorang Tokoh Papua Selatan, Yohanes Gluba Gebze.
Sementara deklarasi semalam yang dimotori Yansen Bani dan Anton Palungan dihadiri ratusan orang Toraja, menyatakan bulat mendukung pasangan Yoseph Bladib Gebze-Fauzun Nihayah (YOSFAN).
Tidak bermakud memvonis dan atau men-just secara berlebihan, tetapi dengan adanya dukungan politik dari IKT Kabupaten Merauke ke dua kontestan yang akan bertarung dalam Pilkada, tentu gontok-gontokan di internal keluarga, dipastikan terjadi.
Sekedar oretan seadanya yang mungkin benar dan bisa juga salah, sehubungan dengan pasangan MARI maupun YOSFAN yang kini tengah menjadi perbincangan publik pasca pecahnya Keluarga Besar Toraja.
Lalu mengapa sehingga Semuel Kadang bersama ‘pasukanya’ lebih memilih memberikan dukungan kepada pasangan MARI? Pasti ada jalan ceriteranya.
Tak dapat dipungkiri kalau Cabup Merauke, Hendrikus Mauze sangat familiar serta terus menjaga tali silaturahmi bersama di kalangan orang Toraja.
Sehingga tidak mengherankan Semuel Kadang yang nota bene adalah sesepuh Toraja ketika bersuara, keluarga besar dibawahnya akan patuh atau ikut.
Lalu bagaimana dengan pasangan YOSFAN yang dijagokan Yansen Bani-Anton Palungan bersama keluarga besar Toraja juga? Menarik untuk diulas lebih mendalam.
Perlu diketahui bahwa, Calon Bupati Merauke, Yoseph Bladib Gebze, isterinya adalah orang Toraja. Bahkan kalau tidak salah, Yoseph Gebze adalah pengurus IKT Kabupaten Merauke.
Mungkin berangkat dari sini, makanya Yansen dan Palungan, nekad tanam kaki dan tidak sejalan dengan Semuel Kadang (sesepuh) satu barisan dalam mendukung calon bupati-wakil bupati.
Ada benarnya juga dengan sikap tegas Yansen dan Palungan bersama keluarga besar Toraja lainnya, lantaran mereka merasa bahwa Yoseph Gebze adalah bagian dari keluarganya. Karena isterinya orang Toraja.
Lalu selama ini pula, Yoseph ikut berkontribusi untuk kemajuan orang Toraja yang menghuni bumi Anim Ha ini.
Sementara rumor lain berkembang sehubungan pecahnya dukungan orang Toraja di Kabupaten Merauke, ada kaitan dengan Pencalonan Gubernur Papua Selatan.
Dimana pasangan YOSFAN yang nota bene diusung Partai NasDem, otomatis akan memberikan dukungan kepada Romanus Mbaraka (Ketua DPW Partai NasDem Provinsi Papua Selatan) yang memastikan diri maju dalam perhelatah Pemilihan Gubernur Papsel.
Sementara pasangan MARI, telah nyata-nyata memberikan dukungan kepada Calun Gubernur-Wakil Gubernur Papua Selatan, Apolo Safanpo-Paschalis Imadawa. (*)
