Merauke, Suryapapua.com– Dari kegiatan turun kampung (turkam) hari pertama oleh Bupati Merauke, Romanus Mbaraka didampingi hampir semua pejabat dari satuan kerja perangkat daerah (SKPD), sejumlah persoalan diangkat atau dibeberkan masyarakat, karena selama ini tak kunjung dieksekusi.
Salah satu contoh adalah di Kampung Kaliki, Distrik Malind. Dimana pembangunan perumahan bagi masyarakat setempat yang nota bene orang asli Papua (OAP) belum semua dibangun, padahal telah diusulkan kepada pemerintah.
Yakob Mahuze, salah seorang warga Kampung Kaliki dalam dialog bersama Bupati Mbaraka Kamis (19/5) mengungkapkan, persoalan pembangunan perumahan, belum dilakukan secara menyeluruh.
“Di kampung kami, ada sejumlah bangunan perumahan sudah tak layak dihuni. Memang sudah diusulkan agar bisa dibangun dengan dana desa, tetapi tak mencukupi,” ujarnya.
Oleh karena dana desa tak mencukupi, aparatur kampung mengusulkan ke dinas terkait tahun 2020 silam agar ada pembangunan perumahan sebanyak 10 unit. Hanya saja direalisasikan tiga unit.
“Atas nama masyarakat Kampung Kaliki, saya memohon kepada Bapak Bupati Merauke sekiranya memberikan perhatian khusus untuk pembangunan perumahan,” pintanya.
Menanggapi itu, Bupati Merauke, Romanus Mbaraka memerintahkan kepada Kepala Badan Pemerintahan Kampung dan Pemberdayaan Masyarakat setempat, Daud Holenger melakukan evaluasi kembali APBDK Kampung Kaliki.
“Nanti kepala dinas duduk sama-sama dengan aparatur kampung dan tokoh-tokoh kampung Kaliki melakukan evaluasi kembali dana kampung. Saya tidak mau dengar saling menyalahkan. Jadi perlu diteliti baik-baik,” katanya.
Ditambahkan, untuk pembangunan perumahan di Kaliki dan Suka Maju, telah masuk dalam daftar dan segera dikerjakan dalam tahun ini juga,” ujarnya.
Penulis : Yulianus Bwariat
Editor : Frans Kobun