Bupati Merauke Kembali Tegaskan, Tak ada Investasi di Pulau Kimaam

Laporan Utama3,222 views

Merauke, Suryapapua.com– “Saya ingin tegaskan kembali bahwa di Pulau Kimaam yang meliputi sejumlah distrik, tidak ada investasi tebu dan lain-lain. Karena faktanya memang  daratan sangat sedikit atau tidak luas. Lebih banyak rawa, sehingga orang tak mungkin investasi.”

Penegasan itu disampaikan Bupati Merauke, Romanus Mbaraka ketika melakukan pertemuan bersama puluhan masyarakat adat serta tokoh masyarakat Marind Rabu (25/07/2024) malam.

“Ini saya berikan penegasan agar tidak ada spekulasi secara berlebihan dari orang-orang. Saya orang Kimaam dan tidak ingin agar daratan ‘sepenggal’ disana di bongkar,” ungkapnya.

Sehubungan  Pelabuhan Wanam di Kampung Wogikel, Distrik Ilwayab, sesuai rencana akan dijadikan sebagai pelabuhan eksport-import. Jadi nanti di-take over dari China untuk menghidupkan kembali pelabuhan tersebut.

Lalu, demikian Bupati Mbaraka, dibangun jalan dari Wanam hingga Asiki, Kabupaten Boven Digoel.

Tujuannya  agar kelapa sawit yang ada  disana, tidak kirim CPO keluar daerah, tetapi dibangun pabrik di Selat Mariana atau di Bian. Lalu dikelola disitu sekaligus menghasilkan  produk seperti sabun dan lain-lain dari bahan dasar minyak kelapa sawit.

Pertanian Murni

Lebih lanjut Bupati Mbaraka mengungkapkan, sehubungan investasi yang sedang didorong sekarang adalah pertanian murni di sejumlah kawasan distrik.

Dari 63.000 hektar lahan yang dikelola, sesungguhnya adalah selama ini dibuka dan atau dikelola petani (rakyat).  Hanya saja, petani mengola-nya tidak rutin setiap tahun.

“Satu atau dua kali dibuka untuk areal persawahan, setelah itu dibiarkan dan atau ditinggalkan begitu saja,” ujarnya.

Jadi, pemerintah  menginginkan agar lahan milik petani potensial dikelola serius pemerintah dengan mendorong menggunakan mekanisasi peralatan memadai yang sudah mulai didistribusikan dari Kementerian Pertanian RI dan mulai dimanfaatkan.

Lalu, tanah yang digunakan atau diolah pemerintah, tetap menjadi milik petani, tidak diambilalih. Juga hasil panen padi yang didapatkan, akan diatur sekaligus dibagi.

Penulis : Frans Kobun

Editor   : Frans Kobun

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *