Merauke, Suryapapua.com– Aksi demonstrasi 100-an siswa-siswi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Santo Antonius yang didampingi para gurunya di Polres Merauke Jumat (29/9), sempat membuat aparat kepolisian setempat, kaget. Karen aksi yang dilakukan, tanpa mengantongi izin.
Dari pantauan Surya Papua tadi pagi, Wakapolres Merauke, Kompol Vicky Pandu sempat kaget begitu melihat 100-an siswa-siswi tersebut masuk di halaman polres dengan membawa sejumlah spanduk.
Saat di halaman polres, Wakapolres Merauke sempat menanyakan kepada Kepala Sekolah SMK Santo Antonius, S. Pelita Sianturi terkait aksi yang dilakukan. “Ibu dong ada surat izin tidak. Kok tiba –tiba melakukan aksi seperti begini, apalagi membawa siswa-siswi disertai sejumlah spanduk,” tanya Wakapolres.
Mendengar itu, Kepsek Santo Antonius mengaku telah mengirim surat resmi ke Polres Merauke untuk melakukan audiens. “Kami sudah kirim surat ke polres guna dilakukan audiens,” ujarnya.
Wakapolres pun menegaskan, jika melakukan audiens, tidak membawa siswa-siswi bersama spanduk seperti begini. “Bagaimana penilaian masyarakat di luar sana. Semua orang kan sudah melihat aksi long march yang dilakukan dari sekolah melewati jalan raya hingga polres,” ujarnya.
Jika melakukan audiens, tidak membawa-bawa siswa-siswi sebanyak ini termasuk membentangkan spanduk. “Ibu sudah salah dengan cara seperti begini,” ujarnya.
Setelah sempat berargumen, akhirnya Wakapolres mengizinkan untuk dilakukan audiens bersama sejumlah guru. Namun para siswa dan siswi tak boleh orasi dalam lingkungan Polres Merauke.
Penulis : Frans Kobun
Editor : Frans Kobun