Merauke, Suryapapua.com– Bupati Merauke, Romanus Mbaraka langsung menyikapi dengan serius guru di Sekolah Dasar Inpres (SDI) Kumbis, Distrik Kimaam, Fransiska Dosi yang duduk dilantai sambil mengajari anak-anak, lantaran tak adanya kursi-meja.
“Kenapa harus terjadi sekarang. Itu yang saya pertanyakan. Sekali lagi jangan ditanyakan sekarang kondisi yang terjadi di SDI Kumbis. Pejabat harus refleksi diri,” tegas Bupati Mbaraka saat ditemui Surya Papua di VIP Room Bandara Mopah Jumat (14/10).
Semua orang perlu berkaca diri kembali, mengapa sehingga persoalan pendidikan di Kabupaten Merauke terutama di kampung-kampung lokal orang Papua hancur alias tidak berjalan.
“Lalu, lima tahun silam, apa yang dibuat dan atau dilakukan pemimpinnya memperbaiki dunia pendidikan? Faktanya kan Merauke hancur, termasuk dunia pendidikan,” kritiknya.
“Nah, begitu persoalan SDI Kumbis mencuat, apakah lima tahun silam juga, guru-guru ada di kampung dan melaksanakan tugasnya? Itu perlu digarisbawahi,” pintanya.
Namun demikian, lanjut Bupati Mbaraka, dengan persoalan dimaksud, pihaknya telah memerintahkan kepada Kepala Dinas Pendidikan dan Pengajaran Kabupaten Merauke, Stefanus Kapasiang agar segera melengkapi berbagai kekurangan di SDI Kumbis.
Selain fasilitas kursi dan meja, jelasnya, juga bangunan sekolah harus dianggarkan sekaligus dibangun baru. Karena kondisi bangunan disana tak memungkinkan lagi.
“Banyak terobosan sedang kami lakukan sekarang, termasuk mencari uang ke Jakarta untuk berbagai kegiatan pembangunan di daerah ini,” katanya.
Semua orang, demikian Bupati Mbaraka, bisa makan atau pencuri uang. Namun tak semua orang pintar mencari uang.
Penulis : Frans Kobun
Editor : Frans Kobun