Ingat! Hanya Ditangan Romanus Mbaraka, Sejumlah Anak Marind Dikuliahkan Hingga Menyandang Profesi Dokter

Laporan Utama293 views

DIAM dan langsung eksekusi. Tidak banyak berkoar-koar atau ‘mulut ember’ ke publik mencari simpati-dukungan rakyat. Karena ketika banyak beretorika hingga menggebu-gebu bicara, kadang kala bahkan ending akhirnya tidak ada hasilnya.

Lebih baik sekali bicara, bila perlu sama sekali tidak, asalkan hasilnya jelas. Sehingga rakyat-pun akan puas dan tersenyum lebar ketika melihat hasil nyata yang telah ditorehkan dan atau dihasilkan.

Gambaran ini tepat untuk disematkan kepada sosok yang tidak lain adalah Romanus Mbaraka, Calon Gubernur Papua Selatan (Bupati Merauke aktif) yang kini sedang mengambil cuti kampanye bersama calon wakilnya, Albertus Muyak.

Dalam beberapa kali oretan suryapapua.com, sejumlah  tulisan diangkat atau dipublikasikan sehubungan kerja nyata  dilakukan Romanus Mbaraka ketika menjabat Bupati Merauke periode 2011-2016 dan 2021-2024.

Dokter Ana Nauce, dokter perempuan orang Marind yang sedang melaksanakan tugas – Surya Papua/IST
Dokter Ana Nauce, dokter perempuan orang Marind yang sedang melaksanakan tugas – Surya Papua/IST

Berbagai pemberitaan tentang ‘bekas tangan’ yang dihasilkan Romanus Mbaraka sebut saja pembangunan Kantor Bupati Merauke, Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), pengerjaan infrastruktur jalan serta pengiriman anak Marind untuk sekolah pilot, mendapat apresiasi luar biasa dari berbagai kalangan.

Namun demikian, masih ada segelintir orang yang terus merongrong sekaligus beralibi bahwa itu adalah tugas seorang Bupati Merauke.

Disisi lain, barisan atau kelompok sakit hati  yang juga rival politik Romanus-Muyak, tak henti-hentinya mempertanyakan apa yang  telah dibuat Romanus Mbaraka ketika memimpin Merauke dua periode?

Nah, beragam keberhasilan yang telah ditorehkan dan dihasilkan sekaligus dipublikasikan, tapi masih saja dengan sifat sirik, dengki datang dari segelintir manusia di barisan sebelah.

Pelayanan kesehatan yang sedang dilakukan  dokter orang Marind kepada masyarakat – Surya Papua/IST
Pelayanan kesehatan yang sedang dilakukan dokter orang Marind kepada masyarakat – Surya Papua/IST

Meskipun menyudutkan Romanus Mbaraka, namun diabaikan saja, karena tidak penting. Lebih baik terus mengangkat hal nyata dihasilkan anak kampung dari Batu Merah, Kalilam (Pulau Terapung Kimaam).

Kali ini suryapapua.com mengupas dan mengangkat berita ‘seksi’ sehubungan program nyata Romanus Mbaraka pada periode pertama memimpin dengan mengirim putra-putri Marind  kuliah ke sejumlah perguruan tinggi di Jawa serta beberapa daerah lain di Indonesia.

Rupanya yang menjadi fokus perhatian Romanus Mbaraka ketika itu adalah memrioritaskan agar sejumlah anak Marind dikirim kuliah dengan mengambil fakultas kedokteran di sejumlah perguruan tinggi.

Mengapa Romanus konsentrasi dengan fakultas kedokteran? Karena fakta dan realita menunjukkan bahwa Kabupaten Merauke yang berusia 100-an tahun, ternyata bupati ganti bupati, sama sekali belum ada satupun anak Marind menjadi dokter.

Berangkat dari kenyataan demikian, Romanus Mbaraka membulatkan tekad  mengirim sejumlah anak Marind kuliah dengan fokus mengambil fakultas kedokteran.

Foto bersama dengan masyarakat di sela-sela sedang melakukan pelayanan kesehatan – Surya Papua/IST
Foto bersama dengan masyarakat di sela-sela sedang melakukan pelayanan kesehatan – Surya Papua/IST

Mereka yang dikirim melanjutkan studi tersebut diantaranya Pius Mugujai, Norbertus Macek, Anna Yuliana K Naujte, Fernandes Ndiken serta Enggel Jawiraka.

Peluang dan kesempatan dimaksud, dimanfaatkan dengan sungguh-sungguh oleh kelima anak Marind tersebut untuk kuliah, sekaligus menyandang profesi sebagai dokter.

Kini  mereka sedang menjalankan tugas pelayanan kepada rakyat di sejumlah puskesmas di Kabupaten Merauke maupun rumah sakit.

Untuk diketahui, dr. Pius Mugujai (bertugas di Puskesmas Wayau), dr. Norbertus Maceka (Puskesmas Ngguti), dr. Anna Yuliana K Naujte (Puskesmas Rimba Jaya),  dr. Fernandes Ndiken  (Rumah Sakit Bunda Pengharapan) serta  dr. Enggel Jawiraka (masih di Jakarta).

Merekapun tengah melaksanakan tugas serta tanggungjawab melakukan pelayan kepada masyarakat di kampung-kampung sebagai bentuk komitmennya.

Inilah bentuk dan tanggungjawab dokter orang Marind ketuika sedang layani rakyat di kampung-kampung – Surya Papua/IST
Inilah bentuk dan tanggungjawab dokter orang Marind ketuika sedang layani rakyat di kampung-kampung – Surya Papua/IST

Bukti nyata menghasilkan  sejumlah anak Marind hingga menjadi dokter ini, menunjukkan suatu komitmen besar dari Romanus Mbaraka di bidang pendidikan, apalagi demi anak-anak asli Papua (OAP).

Apapun yang terjadi dipertaruhkan Romanus Mbaraka, asalkan anak-anaknya apalagi orang Marind harus  menjadi ‘manusia’ di tanahnya sendiri, sekaligus menunjukkan kualitas dengan saudara-saudari  Nusantara lain.

Dengan bukti nyata ditunjukkan ini, tidaklah mengherankan ketika Romanus Mbaraka yang meminang Albertus Muyak sebagai calon-Gubernur-Wakil Gubernur Papua Selatan, akan semakin ‘menggila’ mengurus dunia pendidikan untuk empat kabupaten (Merauke, Boven Digoel, Mappi serta Asmat) ketika atas restu Tuhan dan leluhur, keduanya memenangkan Pilgub 27 November 2024.

Kepada seluruh masyarakat di empat kabupaten, sebaiknya melihat track record yang telah dihasilkan dan atau dibuat.

Jangan ‘terhipnotis’  gorengan kata-kata kandidat maupun jurkam dari atas panggung tentang program manis yang diberikan, karena belum tentu diwujudkan.

Lebih baik memilih calon pemimpin  seperti Romanus Mbaraka-Albert Muyak yang sarat pengalaman di dunia birokrasi serta mapan dalam pengelolaan keuangan.

Yakin dan percaya, Romanus-Muyak dengan hastag MASAK POHON itu, akan membawa kemajuan besar untuk rakyat di Papua Selatan lima tahun kedepan.

Penulis : Frans Kobun

Editor   : Frans Kobun

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *