Merauke, Suryapapua.com– Wisatawan asing dari berbagai negara yang berkunjung di Papua Selatan (Merauke, Boven Digoel, Mappi serta Asmat), lebih cendrung keluar-masuk hutan menikmati keindahan-nya.
Selain itu, melihat dari dekat akan tradisi adat dan budaya masyarakat setempat serta cara pengolahan sagu maupun berburu secara tradisional.
Juga menyaksikan langsung jenis-jenis satwa liar terutama burung dan reptil dan lain-lain.
Dengan melihat tingginya animo wisatawan asing berkunjung ke empat kabupaten, maka Masyarakat Sadar Wisata (Masata) mengingatkan kepada Pemerintah Provinsi Papua Selatan agar menjaga—-melindungi hutan yang merupakan tempat berlindungnya satwa.
Sekretaris Masata Papua Selatan, Ernes Broning Kakisina Sabtu (14/06/2025) mengungkapkan, wisata alam berbasis kearifan lokal harus menjadi perhatian khusus.

Kakisina mengakui ada beberapa kawasan hutan di empat kabupaten di Papua Selatan, telah dikembangkan para pemandu wisata. Sekaligus dijadikan kawasan destinasi untuk kunjungan wisatawan.
Sementara data yang didapatkan selama setahun terakhir, sebanyak 128 wisatawan asing dari berbagai negara melakukan perjalanan wisata di hutan Papua Selatan baik secara kelompok maupun perorangan.
Diakui Kakisina, para wisatawan saat melanglang buana di hutan Papua Selatan, didampingi pemandu yang tergabung dalam Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI).
Ketua Masata Papua Selatan, Andreas Mahuze didampingi wakilnya, Bony Kondahon mengaku siap membantu, mendukung serta mengaplikasikan pengalaman pengembangan wisata.
“Kami siap bantu asalkan Pemprov Papua Selatan menjadikan sektor pariwisata sebagai bagian dari program prioritas untuk menyelamatkan hutan di empat kabupaten,” ungkapnya.
Penulis : Frans Kobun
Editor : Frans Kobun