Merauke, Suryapapua.com– Kepengurusan Himpunan Keluarga Tanimbar (HKT) Kabupaten Merauke secara resmi dikukuhkan saat Natal bersama yang berlangsung di aula RRI, semalam.
Pengukuhan dilakukan oleh Pastor Alo Batmyanik, MSC didampingi sejumlah rohaniawa Katolik serta sejumlah pendeta. Dalam pengukuhan itu, Theo Fatruan dipercayakan menahkodai HKT periode 2022-2023.
Saat memberikan sambutan, Ketua HKT Merauke, Theo Fatruan mengajak kepada seluruh masyarakat Tanimbar yang berdiam di tanah ini untuk bersatu. Tinggalkan segala egoisme demi membangun persaudaraan lebih kokoh lagi.
Fatruan mengakui kurang lebih dua hingga tiga tahun, terjadi dualisme, lantaran sikap egois masing-masing. “Sekarang egoisme kita buang jauh-jauh dan bersatu padu mempererat persaudaraan diantara kita sebagai keluarga besar Tanimbar di Kabupaten Merauke,” pintanya.
“Kita sudah bersatu dan akan semakin kuat menatap kedepan. Kemarin orang Tanimbar pecah, sekarang harus merajut kembali tali persaudaraan serta kekeluargaan kembali,” pintanya lagi.
Fatruan juga berjanji akan membangun semua kekuatan, termasuk di kalangan pemuda. Sehingga antara satu dengan lain saling mengenal lebih dekat untuk sekarang dan di waktu mendatang.
Selain itu, jelasnya, budaya dan adat istiadat orang Tanimbar di Kabupaten Merauke perlu diangkat kembali. Bicara adat istiadat serta perkawinan, harus melalui dewan adat HKT.
Dengan begitu, menurutnnya, budaya Tanimbar akan terangkat. Hal lainnya adalah iuran bulanan perlu dijalankan kembali yang nantinya difokuskan kepada kedukaan. Jadi harapannya agar masyarakat Tanimbar mendukung semua program dimaksud.
“Semakin kita bersatu , maka akan semakin kuat pula. Dengan persatuan kokoh dibangun, kedepan perwakilan yang diutus ke Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Merauke bisa mulus,” katanya.
Sementara Kepala Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Merauke, Ramadayanto mengatakan, ikatan persaudaran itu sangat penting. Jika tidak bersatu dalam persaudaraan, HKT tak mungkin bersatu membangun persaudaraan. Selanjutnya akan berdampak terhadap sikap ego masing-masing.
“Persaudaraan itu indah. Saya pernah baca salah satu buku yang menjelaskan apalah artinya punya banyak duit dan kewenangan, tapi tidak punya saudara. Saya ingat juga pesan dari tete saya bahwa jangan cuma cari uang banyak, cari juga banyak saudara,” ucapnya.
Penulis : Yulianus Bwariat
Editor : Frans Kobun