Sang Jurnalis Tulen Itu Telah Pergi

Laporan Utama174 views

Merauke, Suryapapua.com– Khabar duka datang. Sosok jurnalis ulet dan bertanggungjawab dalam melaksanakan tugas jurnalistik sehari-hari itu, telah pergi untuk selama-lamanya menghadap Bapa di Surga.

Para jurnalis di Kabupaten Merauke ikut merasakan duka mendalam atas kepergian almarhum.  Karena selama hidupnya, almarhum sangat familiar,  komunikatif dan bersikap ramah serta sopan dengan siapa saja.  Di kalangan sesama jurnalis, almarhum-pun  sangat dekat.

Adalah Stefanus Roy Darsono Rahail. Roy, panggilan akrabnya, meninggal dunia di Rumah Sakit Bunda Pengharapan setelah menjalani perawatan beberapa jam. Almarhum meninggal akibat  kecelakaan lalulintas di kilometer 61 menuju ke arah  Sota, Senin 12 April 2022 sekitar pukul 11.00 WIT.

Almahrum menumpang  salah satu mobil bersama beberapa rekannya, hendak melaksanakan tugas jurnalistik di Distrik Sota, bertepatan dengan kedatangan  Kepala Staf Angkatan Darat, Jenderal TNI Dudung Abdurachman.

Almarhum Roy Darsono yang disemayamkan di rumahnya di Jalan Kampung Timur, Kelurahan Seringgu Jaya, Kabupaten Merauke – Surya Papua/Frans Kobun
Almarhum Roy Darsono yang disemayamkan di rumahnya di Jalan Kampung Timur, Kelurahan Seringgu Jaya, Kabupaten Merauke – Surya Papua/Frans Kobun

Semasa hidupnya, almarhum  menghabiskan waktunya  melaksanakan tugas jurnalistik.  Dia menyadari bahwa ketika bekerja sebagai seorang jurnalis atau wartawan, banyak  konsekuensi   dihadapi mulai dari menghabiskan waktu lebih banyak di jalan,  teror, ancaman hingga nyawa sekalipun.

Pantang menyerah. Apapun  tugas yang diberikan pimpinanya, pasti dijalani dengan penuh tanggungjawab.

Almarhum pernah bekerja sebagai jurnalis di Arafura News selama beberapa tahun. Setelah itu, pindah ke Kabupaten Boven Digoel. Disana, almarhum juga masih bergabung dengan media ini. Namun beberapa tahun kemudian, memilih mundur dan bergabung ke  Harian Umum Papua Pos, salah satu koran terbitan Jayapura.

“Saat itu, saya masih di Papua Pos. Lalu almarhum sempat berkomunikasi, sekaligus menyatakan ingin bergabung. Lalu saya memberikan jalan kepadanya agar  berkomunikasi bersama pemimpin redaksi (Pemred) Papua Pos. Beberapa hari kemudian, jawaban diterima dan almarhum resmi bergabung.”

“Om saya sudah komunikasi dengan Pemred Papua Pos dan diresponi dengan positif. Lalu saya langsung diminta untuk mengirim berita,” begitu kata almarhum kepada saya ketika itu.

Beberapa tahun menjadi jurnalis Papua Pos di Boven Digoel, almarhum kembali ke Merauke. Lalu bergabung sebagai cameramen di Merauke TV (televisi milik Pemkab Merauke).

Setelah televisi milik pemerintah tersebut tak  mengudara lagi, khabar terakhir didapatkan, almarhum menjadi contributor salah satu televisi nasional Jakarta hingga ajal datang menjemputnya.

Selain berkarya sebagai jurnalis, almarhum juga  aktif di gereja dan dipercayakan sebagai Ketua MIT di Gereja Katedral Merauke. Selain itu, pengurus Komsos Keuskupan Agung Merauke.

Pertemuan terakhir  dengan almarhum adalah  saat diskusi  bersama  Ketua Komsos Keuskupan Agung Merauke  serta perwakilan Komsos dari paroki-paroki untuk beberapa agenda penting ke depan yang sedianya dikerjakan.

“Oleh karena saya bersama almarhum sedikit banyak mengetahui kerja-kerja  jurnalistik, sehingga banyak hal kami sampaikan sekaligus memberikan masukan ke Komsos KAME ketika itu.”

Sedianya sejumlah program tersebut akan dijalankan. Hanya saja, Tuhan berkehendak lain memanggil almarhum menghadap-NYA di Surga. Meski begitu, buah pikirannya akan dijalankan nanti.

Selamat jalan jurnalis tulen. Tuhan menyambutmu di sisi kanan-NYA di surga. Kebaikan serta hasil karya jurnalistikmu  selalu diingat dan dikenang sepanjang masa.

Penulis : Frans Kobun

Editor   : Frans Kobun

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *