Merauke, Suryapapua.com– Masyarakat dari Marga Maywa di Dusun Yakyu, Kampung Rawa Biru, Distrik Sota, Kabupaten Merauke menyerahkan tanah berukuran 30×30 secara sukarela kepada pemerintah setempat agar bisa dibangun puskesmas pembantu (pustu) setempat.
Penyerahan disertai dokumen berupa surat-surat itu, diterima oleh Kepala Badan Pengelola Perbatasan Kabupaten Merauke, Rekianus Samkakai usai Hari Ulang Tahun (HUT) ke-77 Kemerdekaan RI 17 Agustus 2022 di Dusun Yakyu.
Saat dilakukan penyerahan, disaksikan perwakilan tokoh agama setempat, tokoh adat serta Satgas Pamtas Rajawali 123 Yakyu.
Saat dihubungi Surya Papua Jumat (19/8), Kepala Badan Pengelola Perbatasan Kabupaten Merauke, Rekianus Samkakai membenarkan. “Betul usai HUT Kemerdekaan RI, marga Maywa menyerahkan lahan secara gratis untuk pembangunan Pustu,” ujarnya.
Masyarakat Dusun Yakyu yang berjumlah 34 kepala keluarga atau sekitar 100 lebih jiwa itu, sangat mendambakan dan mengharapkan pelayanan kesehatan ditempat. Artinya bahwa ada tenaga medis ditempatkan disana setelah pustu dibangun.
“Memang selama ini ada pelayanan kesehatan oleh petugas dari Puskesmas Sota. Hanya saja kondisi geografis yang jauh, sehingga terkadang mengalami kesulitan,” ungkap Rekianus.
Jadi, lanjut dia, masyarakat setempat yang adalah orang asli Papua (OAP) sangat merindukan dibangun pustu, setelah tanahnya dihibahkan kepada Pemkab Merauke.
“Atas nama pemerintah, saya menerima dokumen surat yang diserahkan Marga Maywa,” katanya.
Dalam kesempatan itu, Rekianus memberikan apresiasi setinggi-tingginya sekaligus ucapan terimakasih kepada Marga Maywa yang dengan sukarela memberikan tanahnya, tanpa meminta ganti rugi. Karena mereka sangat mendambakan pelayanan kesehatan.
Rekianus menambahkan, dalam satu atau dua hari kedepan akan bertemu Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Merauke, dr. Nevil Muskita sekaligus menyerahkan dokumen dimaksud.
“Sekaligus memohon agar pembangunan pustu di Dusun Yakyu segera direalisasikan, mengingat masyarakat setempat menginginkan pelayanan kesehatan ditempat,” ungkapnya.
Penulis : Frans Kobun
Editor : Frans Kobun