Merauke, Suryapapua.com– “Kata orang Papua, bapak, ibu wakil rakyat dari Senayan yang datang kesini, agar tidak hanya berbicara- lihat, lalu janji dan pergi tanpa berbuat atau memperjuangkan sesuatu. Saya sangat berharap kepada bapak ibu yang terhormat agar ketika pulang, minimal 2024 ada bekas tangan dari reses yang diperjuangkan di Senayan untuk orang Merauke.”
Permintaan itu disampaikan Bupati Merauke, Romanus Mbaraka saat melakukan pertemuan bersama belasan anggota Komisi V di auditorium kantor bupati, semalam. “Atas nama pemerintah dan masyarakat, saya mengucapkan selamat datang di tanah Anim Ha. Karena telah berkenan melihat Kabupaten Merauke di ujung Timur Nusantara,” katanya.
Bupati Mbaraka menjelaskan, pemerintah setempat telah berkoordinasi dengan mitra terkait dengan Komisi V yakni perhubungan dan insfrastruktur. “Ada beberapa poin penting telah disiapkan untuk dibahas secara bersama mitra,” jelasnya.
Nantinya, lanjut Bupati Mbaraka, paar mitra atau OPD teknis disini akan menyampaikan. Sedangkan proposal teknisnya sudah ada.
“Kami bersama Pemerintah Provinsi Papua Selatani juga berkomunikasi dengan kementerian masing-masing. Saya yakni ini akan menjadi hal baik,” katanya.

Wakil Ketua Komisi V DPR RI yang juga Ketua Rombongan, Robert Rouw menjelaskan, reses bersama belasan wakil rakyat dari Senayan bertujuan melihat pembangunan Insfrastruktur, perhubungan dan lain-lain.
“Kami ingin lihat langsung pembangunan insfrastruktur di Provinsi Papua Selatan, khususnya di Kabupaten Merauke dalam bidang pekerjaan umum dan perumahan rakyat, perhubungan, pembangunan desa dan transmigrasi, daerah tertinggal, BMKG serta Basarnas yang merupakan mitra kerja Komisi V DPR RI,” ungkapnya.
Selanjutnya, jelas Robert, ingin mengetahui permasalahan yang menonjol dalam program pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa yang anggarannya dari APBN.
“Jadi kita lakukan diskusi guna mendengar masukan Pemkab Merauke sehubungan progres percepatan pembangunan di Merauke sebagai jantung ibukota Provinsi Papua Selatan,” jelasnya.
Penulis : Yulianus Bwariat
Editor : Frans Kobun