Perayaan Kamis Putih di Gereja Katolik Santa Theresia Buti Dipadati 1.000-an Umat

Laporan Utama517 views

Merauke, Suryapapua.com– Tri Hari Suci adalah rangkaian pekan suci yang dimulai dari Kamis Putih, Jumat Agung dan Sabtu Suci.

Peringatan Kamis Putih tidak lain mengenang peristiwa perjamuan terakhir Yesus bersama murid-NYA sebelum DIA ditangkap dan disalibkan.

Pada peristiwa tersebut, selain perjamuan terakhir, Yesus juga membasuh kaki murid-NYA sebagai simbol hamba yang melayani.

Perayaan Kamis Putih (28/03/2024)  di Gereja Katolik Santa Theresia Buti, dimulai tepat pukul 18.00 WIT.  Pius Oematan, Pr yang juga Pastor Paroki Santa Theresia Buti memimpin perayaan misa.

Seribuan umat Katolik yang memadati Gereja Katolik Santa Theresia Buti mengikuti perayaan kamis Putih – Surya Papua/Frans Kobun
Seribuan umat Katolik yang memadati Gereja Katolik Santa Theresia Buti mengikuti perayaan kamis Putih – Surya Papua/Frans Kobun

Dari pantauan Surya Papua, umat Katolik yang mengikuti perayaan Kamis Putih, mencapai 1.000 lebih. Jumlah yang ‘meledak’ itu, membuat panitia-pun sempat kerepotan.

Betapa tidak, selain deretan bangku-bangku di dalam gereja  telah dipenuhi umat, di  bagian luar-depan pun demikian. Bahkan di sayap kiri serta kanan, ratusan kursi plastik  disiapkan, telah ditempati umat.

Sejumlah tenda yang dibangun di  sayap (halaman) gereja, tak mampu membendung 1.000-an umat. Akhirnya banyak sekali umat meskipun tak kebagian kursi, rela berdiri mengikuti jalannya perayaan Kamis Putih hingga selesai pukul 20.00 WIT ( jam 8 malam).

Perayaan misa berlangsung meriah dan khidmat  dengan lagu-lagu dibawakan atau dinyanyikan koor dari  umat Lingkungan St. Antonius.

Suasana perayaan Kamis Putih dalam gereja yang dipadati 1000-an umat Katolik – Surya Papua/Frans Kobun
Suasana perayaan Kamis Putih dalam gereja yang dipadati 1000-an umat Katolik – Surya Papua/Frans Kobun

Dalam perayaan tersebut, aparat kepolisian-pun berjaga di jalan mengatur lalulintas, sekaligus mengingatkan pengendara  saat melintas agar tidak melarikan mobil atau motornya dengan kecepatan tinggi.

Pastor Pius Oematan, Pr dalam khotbahnya mengatakan, perayaan Kamis Putih, sekaligus perjamuan malam terakhir Yesus bersama murid-NYA. Itu membuktikan kepada umat manusia bahwa Allah melalui putra-NYA, kelak membebaskan umat dari dosa-dosa, melalui peristiwa sengsara, wafat di Kayu Salib hingga kebangkitan-NYA.

“Malam ini mengingatkan kepada kita sekalian bahwa apa yang dilakukan Yesus bersama murid-NYA pada perjamuan terakhir, merupakan awal dari pembebasan kita manusia dari dosa yang  diperbuat,” katanya.

Dengan perjamuan malam terakhir, umat diminta senantiasa mengingat kebaikan Allah melalui Putra-NYA. Dimana DIA mengorbankan diri-NYA  di atas Kayu Salib  menebus dosa-dosa yang dibuat umat manusia.

Umat yang berada di depan pintu masuk gereja saat mengikuti perayaan Kamis Putih – Surya Papua/Frans Kobun
Umat yang berada di depan pintu masuk gereja saat mengikuti perayaan Kamis Putih – Surya Papua/Frans Kobun

Lebih lanjut Pastor Oematan mengungkapkan, malam ini juga Yesus  melakukan pembasuhan kaki terhadap murid-NYA, sebagai bukti kasih Allah yang ditunjukkan  kepada para murid.

“Ini bukti cinta, ketaatan dan kerendahan hati melaksanakan kehendak Bapak-NYA yakni melayani kita manusia berdosa,” katanya.

“Apa yang dilakukan Yesus melalui malam perjamuan terakhir mengajak kita agar dalam kehidupan di dunia  baik di keluarga, lingkungan bahkan komunitas gereja, meneladani semua yang ditinggalkan Yesus yakni pelayanan dan pengorbananya  serta kerendahan hatinya, ketika membasuh kaki para Murid-nya,” ungkap Pastor Oematan.

Penulis : Frans Kobun

Editor   : Frans Kobun

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *